Kolase foto dua tokoh pengusul pembentukan Provinsi Mandar pada 1961, Andi Depu dan Baharuddin Lopa. (Dok. Istimewa)
Selain mewajibkan membaca 20 judul buku, Gubernur Sulbar mewajibkan bacaan dengan judul tentang Andi Depu dan Baharuddin Lopa. Mereka merupakan dua tokoh asal Sulawesi Barat yang telah mengukir sejarah penting bagi bangsa.
Andi Depu adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ia dikenal sebagai pejuang perempuan tangguh yang memimpin perlawanan rakyat Mandar melawan penjajah Belanda pada masa penjajahan. Lahir pada 1907, Andi Depu juga merupakan Raja perempuan pertama di Kerajaan Balanipa dan memainkan peran penting dalam pergerakan kemerdekaan di wilayah Sulawesi. Kepemimpinannya yang berani dan kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan menjadikan namanya dikenang sebagai simbol keberanian perempuan Mandar.
Baharuddin Lopa adalah tokoh hukum nasional yang juga berasal dari Sulawesi Barat, tepatnya dari Polewali Mandar. Ia dikenal sebagai jaksa agung yang jujur, tegas, dan berani dalam memberantas korupsi di Indonesia. Kariernya di bidang hukum sangat cemerlang, mulai dari menjadi jaksa, guru besar, hingga menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung RI. Integritas dan ketegasannya membuatnya dihormati luas oleh masyarakat, bahkan setelah wafatnya pada tahun 2001. Baharuddin Lopa dikenang sebagai sosok penegak hukum yang tidak bisa dibeli dan menjadi teladan dalam pemberantasan korupsi.
"Kita masukkan Andi Depu dan Baharuddin Lopa sebagai judul wajib, untuk bagaimana anak-anak kita bisa mengambil keteladan beliau dan menyemangati," kata Gubernur Suhardi Duka.