Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menginginkan pemerintah menyediakan alat tangkap ikan bagi nelayan. Akan tetapi dia menginginkan model yang tepat untuk nelayan gunakan sesuai keinginan mereka.

Oleh karena itu, Nurdin pun ingin meminta masukan-masukan dari para nelayan di Sulsel. “Kita ingin alat tangkap ikan itu ramah lingkungan,” kata Nurdin di Pelabuhan Untia, Makassar, Senin (15/7).

Apalagi Untia dinilai sebagai lokasi strategis sebagai pelabuhan ikan di Sulsel, sehingga bisa dijadikan kawasan industri agar lebih baik lagi.

1. Nelayan menyebut skill dan izin berlayar sebagai hambatan

IDN Times/Istimewa

Tak tanya itu, dia juga mendengarkan keluhan-keluhan dari nelayan terkait skill mereka yang butuh ditingkatkan dan izin berlayar. Sebelum alat tangkap ikan disediakan maka peningkatan kapasitas dan skill terhadap nelayan harus dilakukan.

“Kita mau mulai proses penangkapan hingga izin berlayar nelayan itu tidak menjadi keluhan lagi,” tutur mantan Bupati Bantaeng ini.

2. Tahun lalu, Dirjen Perikanan beri bantuan 2.000 alat tangkap ikan untuk nelayan

IDN Times/Istimewa

Tahun 2018 lalu, Dirjen Perikanan memberikan bantuan 2.000 alat penangkapan ikan bubu untuk nelayan di Pelabuhan Untia.

Hal itu dilakukan agar para nelayan tidak lagi menggunakan bom serta sianida dalam menangkap ikan. Selain itu, pemerintah juga berharap agar nelayan mengurangi pemakaian plastik.

3. Nurdin ingin penjualan ikan mengikuti jejak rumput laut yang sudah dieksor ke beberapa negara

Dok. IDN Times/Istimewa

Nurdin menyebut, Sulsel sudah mengekspor rumput laut ke beberapa negara, seperti Spanyol, Amerika Latin, dan Tiongkok.

Karena itu, ia juga menginginkan agar ikan bisa seperti rumput laut. Dengan begitu perekonomian bagi nelayan meningkat seperti penghasil rumput laut.

“CV Adi Tirta itu melakukan ekspor ke negara-negara dengan nilai 100-125 ton per bulan. Rumput laut itu berasal dari Kabupaten Bantaeng,” ujar Nurdin.

Editorial Team