Giliran TPD Ganjar-Mahfud Sulsel Laporkan Sekda Takalar ke Bawaslu

Menurut Andi Walinga, kasus ini jelas jadi pelanggaran Pemilu karena oknum Aparat Sipil Negara (ASN) dalam hal ini Sekda Kabupaten Takalar mengarahkan orang untuk memilih salah satu pasangan Capres-Cawapres.

"Itu sudah jelas karena mengarahkan pilih, kalau anaknya Jokowi yang akan jadi wakil presiden (dan) Prabowo jadi presiden akan dijanjikan sebagai pegawai negeri. Dan ini sangat viral," Andi Walinga menerangkan.

"Dan kebetulan tadi kami juga menerima info bahwa pihak istana (Kepresidenan)  telah membantah isu itu. Bahwa adanya janji jadi pegawai negeri apabila anaknya (Jokowi) jadi wakil presiden," lanjutnya.

Saat melaporkan kasus itu kata Walinga, pihaknya menyertakan bukti video dan juga salah satu bukti video di akun Facebook.

"Harapan kedepan kami berupaya supaya laporan ini ditindaklanjuti sehingga ini jelas permasalahannya kan hal ini sudah nyata pelanggaran Pemilu dan pelanggaran bagi ASN yang tidak netral," jelas Andi Walinga.

Sementara itu, Sub Penanggung Jawab Bagian Penanganan Pelanggaran Bawaslu Sulsel, Rahmat Hidayat pastikan pihaknya sudah menerima aduan dari TPD Ganjar-Mahfud secara administrasi. Tapi pihak TPD diminta kembali lagi, Kamis (18/1/2023).

"Laporan sudah dibuat, diterima secara administrasi tetapi karena sudah lewat 40 menit dari jam kerja jadi kita minta mereka kembali besok. Jadi nanti besok mereka kembali untuk melaporkan secara resmi dan akan kami berikan form-form yang sesuai yang diatur d ketentuan Bawaslu," ungkap Rahmat kepada wartawan.