Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah mengembangkan skema perdagangan karbon (carbon trade) sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi hijau yang inklusif. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyebut program ini sebagai solusi ganda yaitu pelestarian lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya petani di wilayah dataran tinggi.
Skema ini akan menyasar petani yang lahannya berada di kawasan rawan perubahan iklim. Kawasan ini sebelumnya juga digunakan untuk usaha jangka pendek yang berisiko tinggi terhadap kerusakan lingkungan.
"Misalnya, ada petani yang lahannya di ketinggian mereka usahanya selama ini berpotensi menyumbang kontribusi pada perubahan iklim. Maka kita minta perusahaan untuk membayar per pohon, carbon trade, mungkin Rp1.000 sampai Rp10.000 per pohon tergantung jumlah luasan sehingga dia dibayar untuk memelihara pohon itu," kata Sudirman, Sabtu (10/5/2025).