Ratusan ojol berunjuk rasa dan doa bersama di Monumen Mandala Makassar, Jumat (15/11) (IDN Times/Sahrul Ramadan)
Hasriadi juga mengungkap, insiden ledakan bom di Medan berimbas ke pengemudi ojol di daerah lainnya, termasuk di Makassar. Sebab, kata dia, terduga pelaku mengenakan atribut salah satu ojol.
"Bayangkan saja, setiap kita antar makanan atau pesanan ke tempat-tempat tertentu seperti hotel, sekolah, kompleks perumahan sampai mal kita diperiksa, seperti kita ini orang yang membahayakan," terangnya.
Padahal menurut Asriadi, sebelum peristiwa itu terjadi, pekerjaan layanan jasa pengantaran pesanan hingga mengangkut penumpang pun tidak sama sekali terdapat hambatan. Artinya, kata dia, ada semacam ketakutan di pikiran masyarakat bahwa apa yang mereka kerjakan terkesan menakutkan.
"Padahal kan tidak. Kita kerja seperti biasa, tapi sekarang pasti ada perubahan. Makanya kita mau sampaikan di sini bahwa apa yang kita kerjakan sebagai ojol bukan kerja yang buat orang takut. Ini pekerjaan mulia," jelasnya.