(foto ilustrasi) Foto rekaman video ribut-ribut Brimob dengan warga di objek wisata Salupajang, Polman, Sulbar. IDN Times / Istimewa
Terpisah, Kepala Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polman Muhammad Said mengungkapkan, perselisihan yang terjadi melibatkan oknum Brimob dan petugas wisata karena persoalan karcis masuk.
Sesaat sebelum insiden terjadi, oknum Brimob kata Said, masuk ke lokasi wisata dengan maksud dan tujuan mencari seseorang perempuan bernama Ibu Juli. Petugas wisata Herman, mempersilahkan anggota Brimob tersebut masuk.
"Masuk dia (oknum Brimob), sampai sempat makan durian. Tidak lama kemudian, keluar lagi itu polisi. Dia cari itu Herman. Dia tanya, kenapa sampai cari karcis segala macam," Said menjelaskan.
Tidak berselang lama, Herman kemudian berlari bermaksud mengambil karcis masuk ke lokasi wisata untuk diberikan kepada Brimob. Merasa tersinggung seolah-olah tidak digubris, Herman yang baru mengambil karcis di pos sekitar lokasi wisata, kembali menghampiri dan menyerahkan selebaran karcis masuk itu ke Brimob.
"Jadi pas dikasih lihat itu karcis sama polisi, langsung diambil itu karcis baru dibanting karcisnya. Baru dia bilang lagi tidak sah ini karcis, tidak ada izinnya itu wisata," ucap Said.
Herman kemudian langsung ditarik, disandarkan di dinding dan dipukul punggung belakang bagian kirinya oleh oknum Brimob. Situasi itu memancing reaksi warga. Petugas wisata lainnya, Tamrin berupaya melerai agar oknum Brimob berhenti memukuli Herman.
Namun nahas saat berupaya melerai, pelipis Tamrin justru tersambar oleh tas oknum brimob yang di dalamnya diduga warga berisikan benda berat hingga menyebabkan korban berdarah. Malam harinya, petugas jajaran Polres Polman hingga jajaran Brimob langsung menemui aparatur pemerintah desa setempat hingga kedua petugas wisata dan warga lainnya.
Di kantor desa, kedua belah pihak menyatakan perdamaian, sama-sama meminta maaf dan berkomitmen untuk menyudahi perselisihan ini. "Akhirnya, saling menyudahi kelalaian-kelalaian yang menimbulkan insiden. Mereka saling memaafkan dan dibuatkan pernyataan masing-masing pihak tidak akan mengulangi lagi," kata Said menyudahi.