Founder IDN Times Bagikan Tips Jadi Millennial Sukses di UIN Alauddin

Dalam pemaparannya, Akil Rahman menyebutkan bahwa Indonesia berada di era bonus demografi dengan meningkatnya kelompok warga usia produktif. 

Meski demikian, lanjut Akil, tidak semua negara mampu memanfaatkan bonus demografinya, seperti Jepang dan Tiongkok. Sedangkan daerah-daerah yang gagal, bisa disaksikan di negara-negara Afrika. 

Sebetulnya, bonus demografi sangat bermanfaat bagi sebuah bangsa karena tenaga kerja usia produktif melimpah. Ini artinya, kata dia, makin banyak sumber-sumber penghasilan suatu negara. 

"Sedangkan kalau makin tua warganya makin menambah beban negara mengurusnya. Lalu bagaimana cara menghadapi bonus demografi ini, adalah dengan edukasi dan penciptaan lapangan kerja," jelas Akil Rahman.

Menurutnya, pendidikan vokasi menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan edukasi di kelompok warga usia produktif tersebut. 

Peserta seminar didominasi dari kalangan mahasiswa tingkat akhir, yang sedang mempersiapkan skripsi. Para mahasiswa ini memiliki kesamaan, yakni setelah lulus akan berhadapan dengan dunia kerja.

CEO dan Founder IDN Times Winston Utomo membagi beberapa tips bagaimana menjadi millennial yang sukses. Winston menyarankan pada mahasiswa ketika lulus nanti, lebih memilih memperbanyak pengalaman, ketimbang gaji besar.

Selain itu, Winston juga meminta millennial tidak takut pada kegagalan. Ketakutan yang sebenarnya, menurut Winston, adalah kegagalan karena takut mencoba. 

“Kalian harus tahu tujuan hidupmu, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan mimpimu, paling tidak untuk 5 tahun ke depan kalian akan jadi seperti apa,” tutur Winston.

Selain berbagi tips sukses bagi kaum millennial, Winston yang merintis IDN Media, sekitar 5 tahun lalu. Saat itu, usianya masih 24 tahun dan bekerja di kantor Google Singapura.

Kala itu, sekitar tahun 2014, Winston merasa belum ada media yang khusus menyuarakan kelompok millennial. Winston berani memilih kesempatan merintis media, dibandingkan memilih tawaran bekerja sebagai konsultan bisnis. 

“IDN Times adalah media kaum millennial, yang bikin anak millennial juga, yang paling mengerti millennial adalah anak millennial sendiri.  Tidak seperti media lain yang menulis orang yang sudah tua, tidak cocok untuk millennial," kata dia. 

Dia juga mengungkap bahwa separuh artikel IDN Times ditulis oleh wartawan IDN sendiri, sisanya dari anggota community writers IDN yang notabene juga berasa dari kelompok millennial.

Usai seminar, CEO IDN Times Winston Utomo dan Dekan FEB UIN Alauddin yang diwakili Akil Rahman menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penerbitan jurnal ilmiah.  

Selain itu, IDN Times juga mengajak para mahasiswa UIN Alauddin untuk bergabung di Community Writer IDN Times, dengan mengirim tulisan-tulisan yang menarik.

“Kalian bisa bikin tulisan yang menarik tentang kampus UIN sendiri, tentang keindahan daerah Gowa atau Toraja. Menulis di IDN Times bisa mendapatkan poin dan dapat penghasilan yang lumayan untuk mahasiswa,” jelas Winston.

Nah, apakah kamu tertarik untuk menulis di IDN Times? Tunggu apalagi, yuk menulis!