Pendiri Konde.co, Luviana saat webinar kode etik penulisan berita kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, Sabtu (27/8/2022). (istimewa)
Narasumber lain, pendiri media Konde.co, Luviana, menggambarkan seputar persoalan gender dan seksualitas di media. Menurut dia, saat ini pemberitaan isu-isu perempuan jauh lebih bertumbuh dibandingkan era 80an atau 90an.
"Kalau dilihat dari jumlah pemberitaan soal perempuan, saya sebut degup jantung kita bandingkan dengan anak era dulu dan sekarang beda. Dulu berita-berita perempuan itu nanti ada saat hari ibu atau hari kartini," kata Luviana.
Luviana kemudian memaparkan empat perspektif memotret perempuan di media. Ada perspektif normatif, perspektif pasar, perspektif konstruktif, dan perspektif kritis.
Perspektif pasar atau industri melihat perempuan dari logika pasar, yaitu perempuan dilihat sebagai aset atas tayangan yang dianggap laku. Kedua, perspektif normatif yaitu perempuan dikonstruksikan harus patuh pada norma-norma. Misalnya perempuan tidak boleh pulang malam, harus punya pacar jika tidak mau ketinggalan, dan sebagainya.
"Jadi perspektif norma-norma masyarakat mengatur perempuan itu masih ditulis media. Ada judul berita akibat pulang larut malam gadis ini diserang tiga pria dan dibius lalu dilecehkan, ini (tulisan) tahun 2021," ujarnya.
Ketiga, perspektif konstruktif, yakni media sudah mencoba untuk menulis soal kebutuhan-kebutuhan perempuan. Misalnya mengapa harus menjadi cantik atau mengapa harus pulang malam.
Yang terakhir, perspektif kritis. Perspektif ini membongkar persoalan-persoalan yang dialami perempuan dan bagaimana konstruksi perempuan di masyarakat mendiskriminasi perempuan. "Dua perspektif ini sangat menjanjikan," kata Luviana.