Ekspor Sulsel Juni 2025 Tembus US$144,98 Juta, Impor Naik Tajam

Makassar, IDN Times – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Juni 2025 tercatat sebesar US$144,98 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 12,06 persen dibanding bulan sebelumnya (Mei 2025), namun turun 16,72 persen dibanding Juni tahun lalu. Sementara itu, nilai impor pada bulan yang sama mencapai US$114,97 juta, naik tajam sebesar 46,44 persen dibanding Juni 2024.
Secara kumulatif, nilai ekspor dari Januari hingga Juni 2025 tercatat sebesar US$781,63 juta. Jumlah ini menurun 20,19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada beberapa komoditas utama seperti nikel dan besi-baja. Di sisi lain, impor secara kumulatif juga turun 19,38 persen menjadi US$423,51 juta.
1. Nikel dan besi-baja masih dominan

Nikel tetap menjadi komoditas ekspor terbesar dari Sulawesi Selatan dengan nilai US$76,54 juta atau 52,79 persen dari total ekspor bulan Juni. Disusul oleh besi dan baja sebesar US$31,18 juta (21,51 persen), biji-bijian berminyak sebesar US$10,72 juta, kakao US$8,80 juta, serta garam, belerang, dan kapur sebesar US$7,25 juta.
Dibanding bulan sebelumnya, beberapa komoditas menunjukkan kinerja positif. Kakao mengalami lonjakan signifikan sebesar 348,69 persen, besi dan baja naik 34,73 persen, dan nikel naik 7,23 persen. Sementara biji-bijian berminyak dan garam menurun masing-masing 29,31 persen dan 2,95 persen.
Penurunan ekspor secara tahunan masih disebabkan melemahnya permintaan terhadap komoditas unggulan. Nikel turun 12,18 persen dan besi-baja turun 23,79 persen dalam enam bulan pertama tahun ini dibanding tahun lalu.
2. Jepang dan Tiongkok mitra utama

Negara tujuan utama ekspor Sulawesi Selatan pada Juni 2025 adalah Jepang (US$78,93 juta), Tiongkok (US$55,77 juta), dan Taiwan (US$4,39 juta). Ketiganya menyerap 95,64 persen dari total ekspor periode Januari–Juni 2025. Ekspor ke Jepang dan Tiongkok masing-masing mengalami kenaikan bulanan 5,38 persen dan 27,89 persen.
Volume ekspor ke Taiwan bahkan mencatatkan kenaikan tahunan hingga 72,59 persen. Sementara itu, volume ekspor ke Korea Selatan juga naik hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di sisi pelabuhan, Malili menjadi pintu ekspor terbesar dengan kontribusi 52,79 persen, diikuti Makassar 37,50 persen, dan Palopo 4,50 persen.
3. Impor meningkat dengan gandum sebagai komoditas utama

Nilai impor Sulawesi Selatan pada Juni 2025 mengalami lonjakan dibanding bulan sebelumnya. Komoditas impor terbesar adalah gandum-ganduman senilai US$38,63 juta atau 33,60 persen dari total impor. Disusul oleh olahan makanan hewan, gula dan kembang gula, bahan kimia anorganik, dan kakao.
Kenaikan impor disebabkan oleh kebutuhan pasokan pangan dan bahan baku industri. Impor olahan makanan hewan meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding Mei 2025. Sementara itu, bahan kimia anorganik mengalami lonjakan drastis lebih dari 3.800 persen secara bulanan.
Australia menjadi negara asal impor terbesar (US$32,21 juta), diikuti Brazil, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Tiongkok. Pelabuhan Makassar masih menjadi lokasi pembongkaran utama barang impor, mencakup 83,84 persen dari total nilai impor bulan Juni.