Makassar, IDN Times - Perkembangan teknologi informasi yang kian masif sedikit banyak membuat eksistensi tarian tradisional kian tergeser. Anak muda zaman sekarang memiliki banyak referensi kesenian tak hanya dari dalam tapi juga luar negeri.
Mirisnya, kesenian tradisional seperti tari-tarian ikut tergerus. Anak muda cenderung lebih menyukai tarian kontemporer atau modern dibandingkan tari tradisional. Padahal Indonesia memiliki ragam jenis tari tradisional.
Dion Syaif Saen selaku pegiat budaya di Sulawesi Selatan, memandang bahwa anak muda cenderung lebih bosan dengan tarian tradisional yang sifatnya begitu-begitu saja. Berbeda dengan tarian kontemporer yang lebih bebas dan energik.
"Kalau tarian tradisional tidak berkembang sementara mereka ini mau mengeksplor," kata Dion saat diwawancarai IDN Times, Minggu (28/4/2024).