Dugaan Pungli di SPN Batua Makassar, Siswa Asal Papua Jadi Korban

Makassar, IDN Times - Dugaan pungutan liar (pungli) terjadi di lingkungan Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kasus tersebut dialami seorang siswa SPN Batua asal Provinsi Papua Barat, inisial YSL (20).
Menurut tante YSL, NS (38), ponakannya itu beberapa kali minta uang untuk keperluan pembayaran seragam. Permintaan itu diterima pihak keluarga dalam dua pekan terakhir.
"Mereka minta uang tambah, minta pertama Rp5,3 juta untuk pembayaran uang seragam untuk beberapa pasang. Minta kedua Rp1,6 juta katanya untuk seragam juga," ungkap NS kepada IDN Times, Jumat (27/10/2023).
1. Keluarga kirim Rp7 juta ke SPN Batua
Lanjut NS, pekan ini YSL kembali menelepon keluarga di Papua untuk menyiapkan uang Rp7 juta. Uang itu disebut untuk keperluan pembayaran seragam yang nanti dipakai bersama siswa SPN lain saat kelulusan.
"Jadi neneknya (YSL) kira tidak minta lagi, tapi diminta lagi ketiga kali Rp7 juta, katanya untuk pembaretan atau apakah itu kita tidak tahu," kata NS.
NS mengaku pihak keluarga mulai kesulitan untuk mengumpulkan uang yang diminta oleh YSL. Salah seorang keluarga, kata NS, mulai curiga bahwa uang tersebut merupakan pungli.
"Dan ini barusan ditelepon (dari YSL), katanya uang Rp7 juta itu untuk dibelikan seragam yang nanti dipakai saat kelulusan akhir tahun ini. Katanya itu pakaian Rp7 juta nantinya dipakai sampai mereka pulang ke Papua," lanjutnya.
2. Dua pasang seragam gratis
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SPN Batua Kombes Pol Joko Pitoyo mengaku, tidak ada permintaan uang dari SPN Batua apalagi untuk pembelian seragam baru bagi siswa.
"Itu sudah ada pembagian dari dinas, itu dua stel itu gratis," ungkap Joko.
Dua set pakaian seragam dinas tersebut antara lain digunakan saat pendidikan dan pada saat siswa sekolah kepolisian tersebut dinyatakan lulus. "Nah kalau pakaian dinas dari negara tidak ada karena tidak ada pembagian," tambahnya.
"Cuma dua itu kan mereka pakai setiap hari selama 5 bulan udah kucel, jadi yang beli itu siswa sendiri mereka kan punya perangkat senat, komandan resimen siswanya sendiri bukan pengasuh," sambung Joko.
3. Kepala SPN pastikan akan selidiki dugaan pungli
Terkait dugaan pungli di SPN Batua Makassar, Joko pastikan pihaknya akan mendalami dan menyelidiki kasus itu.
"Saya sudah minta Kakorsis untuk dalami laporan ini, jadi kita ada Provos-nya untuk mengecek, jadi setiap ada laporan kita akan cek, terkait dengan besarnya (pungli) berapa saya belum tau," ucapnya.