Makassar, IDN Times - Masa jabatan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan berakhir pada 8 Mei 2019. Dua nama pun muncul sebagai calon pengganti, yaitu Irman Yasin Limpo dan Andi Aslam Patonangi.
Akan tetapi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya hanya merekomendasikan satu nama ke Kementerian Dalam Negeri untuk posisi Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar. “Tetap gubernur yang menentukannya,” kata Nurdin, Rabu (9/4).
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menuturkan bahwa para calon akan diberikan waktu untuk melakukan persentasi. Mereka memaparkan konsep dan program yang akan mereka jalankan jika terpilih menjadi orang nomor satu di kota berjuluk Anging Mammiri ini.
Gubernur Nurdin juga berharap, siapapun yang terpilih, dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan Danny-sapaan Ramdhan Pomanto. “Kita lihat apa yang mau dia bikin, apa programnya,” tutur dia.
Makassar bakal dipimpin Pj Wali Kota Makassar selama setahun lebih. Musababnya, pejabat definitif masih menunggu Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2020.
Kendati demikian, Nurdin mengaku saat ini belum memikirkan pengganti Danny. Alasannya calon Pj Wali Kota tersebut masih akan melalui serangkaian asesmen. "Nantilah gampang itu,” ujarnya.
Nurdin belum menetapkan nama calon lantaran tak ingin jika merusak program Danny yang selama ini dijalankan. Sehingga ia pun harus selektif dalam menentukan Pj Wali Kota Makassar. “Semua ikut terlibat dalam pemilihan, ini sifatnya umum,” kata dia.
Sebelumnya, Danny Pomanto mengaku tidak mempersoalkan siapa nantinya yang bakal menggantikan posisinya. Bahkan ia tidak ingin berkomentar soal figur yang cocok menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Makassar.
Danny hanya menyerahkan sepenuhnya ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. “Saya hanya fokus menyelesaikan masa jabatan sebagai wali kota,” kata dia.
Meski begitu Danny berharap siapapun yang ditunjuk Gubernur tidak membiarkan Makassar ini mundur. Dan tetap menjalankan roda-roda pemerintahan.