2 Guru Sekolah Rakyat di Makassar Mundur, Belajar Mengajar Tetap Jalan

- Guru mengundurkan diri karena lokasi tempat mengajar terlalu jauh
- Proses belajar mengajar tetap berjalan lancar meski dua guru telah mengundurkan diri
- Pemerintah pusat menentukan guru pengganti untuk mengisi kekosongan dua mata pelajaran yang ditinggalkan
Makassar, IDN Times - Kepala Sekolah Rakyat Sentra Wirajaya Kemensos Salodong Makassar, Sulawesi Selatan, Radiah mengatakan proses belajar mengajar tetap berjalan lancar meski dua guru telah mengundurkan diri.
"Tidak (ada kendala), karena kami berupaya memaksimalkan potensi guru dan tenaga pendidik (tendik) yang ada di Sekolah Rakyat agar kegiatan belajar tetap berjalan dengan baik," ucap Radiah kepada IDN Times, Kamis (31/7/2025).
Guru pengganti ditentukan pemerintah pusat

Sementara untuk mengisi kekosongan dua mata pelajaran yang tinggalkan dua guru, Radiah menyatakan posisi tersebut untuk sementara diambil alih oleh guru lainnya.
"Untuk pengganti sementara agar tidak kosong mata pelajaran tersebut, kami di tingkat sekolah berupaya memaksimalkan potensi guru dan tenaga pendidik yang ada agar kegiatan tetap berjalan dengan baik," kata Radiah.
"Sedangkan terkait penetapan pengganti secara defenitif, hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan pusat sebagai penentu kebijakan," sambungnya.
Dua guru mengundurkan diri

Sebelumnya diberitakan, dua guru Sekolah Rakyat Sentra Wirajaya Kemensos Salodong, Makassar, Sulawesi Selatan, mengundurkan diri. Mereka merupakan guru mata pelajaran (mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Seni Budaya (SB).
Kepala Sekolah Rakyat Sentra Wirajaya Makassar, Radiah mengatakan alasan keduanya mengundurkan diri karena lokasi tempat mengajar terlalu jauh.
"Ada 2 orang guru yang akhirnya tidak bisa melanjutkan penugasan, sehingga setelah dipertimbangkan mereka mengurungkan niat untuk bertugas," ucap Radiah kepada IDN Times, Selasa (29/7/2025).