Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dosen FT UNM terapkan teknologi irigasi tenaga surya di Desa Salassae Bulukumba. (Dok. Istimewa)
Dosen FT UNM terapkan teknologi irigasi tenaga surya di Desa Salassae Bulukumba. (Dok. Istimewa)

Bulukumba, IDN Times – Petani di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, kini punya harapan baru untuk meningkatkan hasil panen mereka. Tim dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) memperkenalkan Smart Irrigation Pump Based on Solar Cell (SIaP-BoS), teknologi pompa irigasi berbasis tenaga surya yang ramah lingkungan.

Program ini menjadi bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang tidak hanya menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga pelatihan manajemen dan perawatan bagi para petani. Dengan begitu, produktivitas pertanian di wilayah tadah hujan bisa terus meningkat secara berkelanjutan.

1. Solusi ramah lingkungan untuk sawah tadah hujan

Dosen FT UNM terapkan teknologi irigasi tenaga surya di Desa Salassae Bulukumba. (Dok. Istimewa)

Tim pengabdian dipimpin oleh Ismail Aqsha, dari Program Studi Rekayasa Industri, bersama anggota tim Labusab (Pendidikan Vokasi Mekatronika), dan Mohamad Iqbal Riski A. Danial (Teknologi Industri Pertanian).

Mereka fokus menerapkan pompa irigasi tenaga surya sebagai langkah efisiensi sekaligus pemanfaatan energi terbarukan. Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan petani pada sistem irigasi konvensional dan meminimalisasi biaya operasional.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan petani dalam manajemen organisasi dan perawatan teknologi pompa irigasi berbasis tenaga surya,” kata Ismail Aqsha.

2. Penerapan teknologi tepat guna diapresiasi petani dan pemerintah desa

Dosen FT UNM terapkan teknologi irigasi tenaga surya di Desa Salassae Bulukumba. (Dok. Istimewa)

Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani, mengapresiasi langkah UNM dalam mendampingi petani melalui teknologi tepat guna. Menurutnya, pompa irigasi berbasis solar cell merupakan inovasi yang sangat dibutuhkan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pertanian di Salassae. Penerapan teknologi pengairan berbasis solar cell merupakan langkah tepat guna meningkatkan hasil produksi pertanian di wilayah kami,” ujarnya.

Ia juga berharap program serupa bisa diperluas, sehingga makin banyak petani di desa lain yang bisa merasakan dampaknya.

3. Didukung pendanaan nasional

Dosen FT UNM terapkan teknologi irigasi tenaga surya di Desa Salassae Bulukumba. (Dok. Istimewa)

Program pengabdian masyarakat ini terlaksana berkat kerja sama antara tim pengabdi UNM dan kelompok tani di Desa Salassae. Dukungan pendanaan berasal dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kemendiksti Sains dan Teknologi RI tahun 2025.

Selain uji coba teknologi, kegiatan ini juga melibatkan sesi pelatihan, diskusi, serta praktik langsung bagi petani. Dengan begitu, keberlanjutan program di lapangan lebih terjamin meski kegiatan PKM sudah berakhir.

Komitmen ini menunjukkan bagaimana perguruan tinggi bisa hadir di tengah masyarakat dengan memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Editorial Team