Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi moncong senjata (pixabay.com/Jan Marcus Trapp)
ilustrasi moncong senjata (pixabay.com/Jan Marcus Trapp)

Intinya sih...

  • Seorang dokter ditodong senjata api oleh pengantar pasien di RS TNI AU dr Charles PJ Suoth Lanud Sam Ratulangi, Manado.
  • Pelaku, Maurits Mantiri, mengeluarkan senjata api (korek api) setelah merasa marah saat dokter menanyakan posisi istri pasien.
  • Pelaku dan rombongannya dalam keadaan mabuk saat kejadian, namun akhirnya pelaku meminta maaf dan dr Regina memutuskan berdamai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Manado, IDN Times – Seorang dokter mengaku ditodong senjata api oleh pengantar pasien saat berjaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS TNI AU dr Charles PJ Suoth Lanud Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara. Korban yang bernama dr Regina Wahjoeni itu membeberkan pengalamannya tersebut di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 23.00 WITA. Saat itu, pelaku dan sejumlah orang datang mengantar seorang laki-laki yang berprofesi sebagai polisi.

Polisi tersebut diduga mengalami cedera di bagian kepala karena kecelakaan lalu lintas. “Waktu itu tercium bau alkohol dari yang antar pasien,” ujar Regina ketika dihubungi, Selasa (8/4/2025).

1.Tanyakan keberadaan istri

ilustrasi IGD Rumah Sakit (pexels.com/Pixabay)

Setelah dokter dan perawat memeriksa keadaan pasien, mereka menanyakan posisi istri pasien yang harus mendapat penjelasan medis. Namun hal tersebut ditanggapi marah oleh pelaku yang kemudian diketahui bernama Maurits Mantiri.

Kemudian pelaku mengeluarkan senjata api dan menodongkannya ke arah dr Regina. Ia pun lari ketakutan dan melapor ke pos jaga.

“Pengantar pasien tidak terima dan bersuara keras. Kemudian salah satu pengantar mengeluarkan senjata api ke saya sambil bilang, ‘kita (saya) ada senjata’,” jelas dr Regina.

2.Laporkan ke Polsek Mapanget

Pelaku dan korban pengancaman di RS TNI AU Manado memutuskan berdamai di Polsek Mapanget. Dok. Pribadi

Dengan diantar langsung oleh POM AU, dr Regina melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mapanget. Awalnya, pelaku diduga juga seorang polisi.

Namun hasil penyelidikan Maurits adalah warga sipil. Selain itu, polisi mengklaim senjata api yang ditodongkan ternyata korek api.

“Bentuknya agak beda dengan pistol yang ditodongkan ke saya di IGD. Saya sipil, saya tidak mengerti (soal senjata). Tapi yang saya tahu bentuknya pistol, ya, pistol dan itu ditodongkan ke badan saya,” tambahnya.

3.Pelaku dipengaruhi alkohol

Pelaku dan korban pengancaman di RS TNI AU Manado berdamai di Polsek Mapanget. Dok. Pribadi

Komandan Pangkalan Udara Sam Ratulangi Manado, Marsekal Pertama Antariksa, mengatakan bahwa pelaku dan rombongannya memang berada di bawah pengaruh alkohol ketika kejadian tersebut. Hal itu yang membuat pelaku tak sabar dan ingin temannya segera diobati ketika dr Regina bertanya soal keberadaan istri pasien.

Menurut Antariksa, senjata yang ditodongkan merupakan korek api berbentuk pistol mainan. Meski begitu, dr Regina memutuskan berdamai dengan pelaku.

“Iya, masalahnya sudah selesai karena pelaku sudah minta maaf,” tutur Antariksa.

Editorial Team

EditorSavi