Kelompok perempuan nelayan Kodingareng kukuh tolak tambang pasir. IDN Times/ASP
Perwakilan kelompok perempuan nelayan Kodingareng, Sitti Ebong menyatakan, kehadiran WALHI Sulsel dan ASP di pulau menambah spirit perjuangan dalam menolak aktivitas penambangan pasir yang merusak. Sitti menampik keras rumor bahwa organisasi lingkungan itu memprovokasi warga untuk melawan penambang pasir.
"Kami sangat bersyukur adanya pendampingan dari WALHI Sulsel dan ASP di Pulau Kodingareng. Karena kehadiran mereka apa yang saat ini terjadi di Pulau Kodingareng bisa diketahui oleh banyak orang," ungkap istri salah satu nelayan Kodingareng ini.
Sitti juga menyinggung soal bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat nelayan Kodingareng yang dianggap tidak berpihak kepada mereka. Seharusnya, menurut Sitti, pemangku kebijakan hadir memberikan solusi, minimal melarang hingga mencabut izin operasi penambangan pasir di wilayah tangkap para nelayan.
"Sudah beberapa kali kami melakukan aksi damai di depan kapal Boskalis dan kantor gubernur, tapi tidak ada yang peduli dengan keluhan kami. Justru tindakan kriminalisasi, intimidasi dan teror yang kami dapatkan," ungkap Sitti.