Makassar, IDN Times - Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia yang digelar di Ruang Teater Lantai 2 Universitas Negeri Makassar, Senin (4/8/2025), berlangsung dinamis dengan sejumlah pertanyaan, masukan dan kritik dari peserta. Diskusi dimulai pukul 09.00 WITA hingga 14.00 WITA.
Sejumlah peserta mempertanyakan format diskusi, termasuk keterbatasan waktu dan belum dibukanya isi draf secara utuh. Mujahidin Musa, guru sejarah dari MAN 1 Polewali Mandar yang juga alumni Pendidikan Sejarah FIS UNM angkatan 2009, secara terbuka menyampaikan kritiknya.
Dia menggambarkan bagaimana proses diskusi di ruang kelas berlangsung secara mendalam dan memakan waktu panjang. Menurutnya, ketika siswa-siswi mempresentasikan hasil bacaan, bukan hasil tulisan, proses itu bisa berlangsung selama berminggu-minggu dan membutuhkan banyak jam diskusi.
"Apa yang membuat nama-nama besar yang bikin kami gemetar di depan ini, yang namanya hanya kami tahu dari diktat, baru ketemu ini hari, hanya bisa bicara 7 menit? Padahal siswa kami saja untuk satu bahasan hasil bacaan, itu butuh berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan," kata Mujahidin saat mendapat giliran berbicara.