Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siswa menyantap Makan Bergizi Gratis. IDN Times/ Riyanto.
Siswa menyantap Makan Bergizi Gratis. IDN Times/ Riyanto.

Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, menanggapi laporan adanya siswa di Makassar yang mengalami trauma setelah mengonsumsi menu makanan bergizi gratis (MBG) basi dan berulat. 

Menurutnya, informasi tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana program melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kalau ada hal-hal yang ditemukan di lapangan, tentu sudah ada SOP yang dibuat oleh BGN. Apalagi ini sudah masuk pemberitaan. Saya kira nanti ada evaluasinya," kata Iqbal saat diwawancarai IDN Times via telepon, Jumat (26/9/2025).

1. Kasus makanan basi tidak mewakili keseluruhan program

Ilustrasi makan bergizi gratis. (IDN Times/Erik Alfian)

Iqbal menyebut pihaknya meminta sekolah penerima manfaat MBG melaporkan segala dinamika, termasuk masalah distribusi ataupun jika menemukan makanan tidak layak. Namun dia menekankan bahwa kendati ditemukan kasus makanan basi, hal itu tidak menggambarkan keseluruhan pelaksanaan program.

"Ini kan kasus yang dimungkinkan terjadi. Tapi bukan berarti setiap hari. Tidak semua makanan itu begitu. Ini bukan keseluruhan programnya. Kalaupun ada, presentasenya lebih kecil," katanya.

2. Disdik Sulsel siapkan tim satgas untuk pelaksanaan MBG

Ilustrasi pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menurut Iqbal, Disdik Sulsel telah membentuk tim satgas provinsi untuk percepatan pelaksanaan MBG. Tim tersebut, kata dia, berperan memberi pendampingan di sekolah-sekolah, termasuk pemahaman kepada siswa agar tidak kehilangan kepercayaan terhadap program ini.

"Semua sekolah membentuk tim terkait dengan proses pelaksanaan ini. Termasuk juga ketika ada nanti teman-teman melakukan pendampingan kepada siswa bahwa kasus begini bukan kasus bahwa setiap hari terjadi," jelasnya.

3. Disdik akan sampaikan laporan ke BGN selaku penyelenggara

Ilustrasi penyaluran Makan Bergizi Gratis (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Iqbal memastikan pihaknya tetap mendorong agar siswa dan orang tua tidak khawatir dengan kualitas MBG. Menurutnya, standar pengolahan sudah ditetapkan, meski tetap ada kemungkinan makanan berubah kualitas jika tidak langsung dikonsumsi.

"Tidak mungkin juga bisa sempurna. Makanan itu sehat, tapi bisa saja saat sampai di sekolah tidak langsung dimakan sehingga berubah kondisi. Kami dari dinas akan tetap menyampaikan semua temuan ke BGN dan SPPG di wilayah," katanya.

Editorial Team