Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250630_202634.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Achi Soelaiman, di kantornya, Senin (30/6/2025). (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Perluasan program MBG jadi apresiasi untuk guru

  • Disdik Makassar tetap koordinasi dengan SPPG

  • Program MBG di Makassar dijalankan dengan review ketat di sekolah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) disambut positif oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar. Sasaran penerima manfaat yang sebelumnya hanya difokuskan kepada siswa, akan ditambah untuk guru serta tenaga pendidik.

Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Achi Soelaiman, menilai kebijakan tersebut akan membawa dampak baik bagi dunia pendidikan. Dia mencontohkan praktik yang selama ini terjadi di sekolah, ketika ada makanan tersisa akibat siswa tidak hadir, guru kerap mencicipinya agar tidak terbuang. Dengan perluasan program, posisi guru sebagai penerima manfaat akan lebih jelas dan terakomodasi.

"Kalau kami menanggapi positif ya, apalagi itu sudah sesuai dengan arahan presiden. Selama ini kan muridnya dapat MBG, kalau ada yang tidak hadir makanannya bisa disantap guru supaya tidak mubazir. Kalau program ini resmi berjalan, tentu kami menyambut baik," kata Achi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (18/9/2025).

1. Perluasan program MBG jadi apresiasi untuk guru

Ilustrasi menu makan bergizi gratis hari ini. IDN Times/ Riyanto.

Menurut Achi, manfaat program MBG tidak sekadar pemenuhan gizi, melainkan juga bisa menjadi bentuk apresiasi terhadap dedikasi para pendidik. Achi menyebut, perhatian tambahan untuk guru dan tenaga pendidik akan memberi pengaruh langsung terhadap semangat mengajar.

"Tentunya ini juga akan menunjang untuk semangat guru lebih baik lagi dalam dedikasi dan pengabdiannya yang tulus untuk murid-murid yang ada di sekolah," ucapnya.

2. Disdik Makassar tetap koordinasi dengan SPPG

Ilustrasi Menu makan bergizi gratis hari ini. IDN Times/ Riyanto.

Pemerintah pusat sebelumnya menugaskan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyiapkan skema perluasan program MBG. Meski belum dipastikan kapan perluasan ini mulai berjalan, arahan Presiden menekankan agar tenaga pendidik dan kader posyandu masuk dalam daftar penerima manfaat.

Achi mengatakan pihaknya hanya menunggu arahan dari pemerintah pusat. Dia menyebut koordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) berjalan lancar.

"Sebenarnya sekolah adalah penerima manfaat dari program MBG untuk siswa-siswa yang ada di sekolah. Nah, kalau melihat secara keseluruhan koordinasinya bagus ke sekolah langsung ya," katanya.

3. Program MBG di Makassar dijalankan dengan review ketat di sekolah

Program Makan bergizi gratis di SDI Tamamaung IV Makassar, Senin (6/1/2025). (IDN Times/Darsil Yahya)

Lebih lanjut, program MBG di Kota Makassar dijalankan dengan mekanisme ketat yang langsung menyasar sekolah sebagai penerima manfaat. Achi menjelaskan menu makanan untuk siswa dirancang mingguan dan setiap hari diadakan peninjauan ulang oleh pengelola. 

Review ini tidak hanya menilai tampilan atau rasa, tetapi menekankan pada pemenuhan gizi anak. Porsi makanan pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian siswa.

Setiap hari sekolah menerima laporan, misalnya menu yang lebih disukai anak-anak atau yang kurang diminati. Hal itu menjadi evaluasi agar kualitas dan gizinya tetap terjaga. 

"Jadi memang sangat ketat, tidak hanya soal tampilan dan rasa, tapi lebih kepada secara keseluruhan untuk pemenuhan gizi anak," kata Achi.

Editorial Team