Dinasti Politik Keluarga Syahrul Yasin Limpo dan Skandal Korupsi

Makassar, IDN Times - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) divonis hukuman sepuluh tahun penjara. Selain itu, SYL juga didenda Rp300 juta serta harus membayar uang pengganti Rp14,1 miliar dan 30 ribu dolar Amerika Serikat.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Syahrul Yasin Limpo dengan pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp300 juta subsider kurungan empat bulan," ujar Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).
Syahrul Yasin Limpo didakwa korupsi dan memeras anak buahnya dengan nilai total mencapai Rp44,5 miliar. Ia didakwa melakukan hal tersebut bersama-sama dengan eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Terlepas dari kasus dugaan korupsi yang menjeratnya, Syahrul memiliki kiprah yang cukup panjang di politik dan pemerintahan. Lantas, bagaimana kiprah politik Syahrul dan klan Yasin Limpo?
1. Kiprah Syahrul Yasin Limpo di pemerintahan
Syahrul Yasin Limpo tentu bukan nama baru dalam pemerintahan, khususnya di Sulawesi Selatan. Sebelum menjabat sebagai Menteri Pertanian, dia telah melalui sederet karir dalam pemerintahan.
Syahrul awalnya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Makassar usai menerima SK pengangkatan pada 1980. Dalam waktu singkat, karirnya melesat.
Sejumlah posisi strategis didudukinya mulai dari Kepala Seksi Tata Kota Makassar (1982) dan Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD. Biro Pemerintahan Umum Kota Makassar (1983). Empat tahun bekerja di Kota Daeng, dia dipindahkan ke Kabupaten Gowa, tempat kelahiran sang ayah-untuk menjabat sebagai Kepala Wilayah Kecamatan Bontonompo (1984).
Setahun di Gowa, dia ditarik ke pemerintahan tingkat provinsi. Pada 1987, dia diangkat menjadi Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) Tk. I Sulsel, kemudian Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk. I Sulsel setahun berselang. Pada 1989, Syahrul menduduki jabatan Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk. I Sulsel.
Pada 1991, dia menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa (mulai 1991) lalu Kepala Biro Humas Setwilda Tk. I Sulsel dua tahun berselang (1993).
Karirnya sebagai kepala daerah bermula dari terpilihnya dia menjadi Bupati Gowa selama dua periode dari 1994-2002. Setelah itu, ia digandeng oleh Gubernur Amin Syam menjadi Wakil Gubernur selama satu periode, mulai 2003 sampai 2007.
Pada 2007, Syahrul yang berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang terpilih dan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode hingga 2018. Di era pemerintahan Jokowi Widodo, Syahrul diangkat sebagai Menteri Pertanian pada 2019.