Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Antrean truk pengangkut sampah yang tertahan di depan jalan masuk kawasan TPA Tamangapa Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (14/8/2023). IDN Times/Ashrawi Muin
Ilustrasi truk pengangkut sampah menuju kawasan TPA Tamangapa Antang, Makassar. IDN Times/Ashrawi Muin

Intinya sih...

  • Ketersediaan tempat pembuangan sementara belum memadai

  • Desak pemkot evaluasi sistem kebersihan

  • Armada pengangkut tidak sebanding dengan jumlah sampah harian

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Anggota DPRD Kota Makassar, H Muchlis Misbah dari Fraksi Mulia Partai Hanura, menyoroti terbatasnya armada kebersihan dan tempat penampungan sementara (TPS) di kota ini. Kondisi tersebut, menurutnya, kerap memicu penumpukan sampah di berbagai titik, terutama di wilayah Kecamatan Makassar.

Muchlis menyebut persoalan sampah menjadi keluhan yang terus berulang karena belum tertangani secara sistematis. Jumlah armada pengangkut dinilai tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan warga setiap hari.

"Armada kebersihan dan kontainer sampah perlu ditambah. Jangan sampai sampah bertumpuk karena keterbatasan fasilitas. Pemerintah kota harus lebih serius dalam hal ini,"  kata Muchlis, via telepon, Senin (20/10/2025). 

1. Ketersediaan tempat pembuangan sementara juga belum memadai

Ilustrasi sampah menumpuk di depan rumah warga (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Selain armada, ketersediaan TPS di tiap kelurahan disebut belum memadai. Banyak kawasan padat penduduk tidak memiliki fasilitas pembuangan sementara sehingga warga menumpuk sampah di pinggir jalan. 

Tumpukan sampah yang dibiarkan berhari-hari membuat wajah kota terlihat kumuh dan tidak terawat. Situasi itu juga memunculkan risiko gangguan kesehatan bagi warga di sekitarnya.

"Kalau TPS terbatas, pengangkutan juga tidak maksimal. Akibatnya, tumpukan sampah bisa berhari-hari tidak terangkut. Ini harus jadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup," ucapnya.

2. Desak pemkot evaluasi sistem kebersihan

Ilustrasi sampah (ANTARA FOTO/Armansyah Putra)

Muchlis menegaskan pengelolaan kebersihan di Makassar perlu strategi terpadu mulai dari penambahan armada, penataan jadwal pengangkutan, hingga peningkatan kesadaran warga. Dia pun meminta Pemkot segera mengevaluasi sistem operasional kebersihan yang berjalan.

"Pemerintah perlu melakukan pemetaan wilayah dan menghitung ulang kebutuhan armada di tiap kecamatan. Jangan sampai, satu armada harus melayani beberapa titik sekaligus. Efektivitas itu jelasnya," jelasnya.

3. Armada pengangkut tidak sebanding dengan jumlah sampah harian

TPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan.

Kepala UPTD TPA Tamangapa, Nasrun, mengakui persoalan armada pengangkut menjadi tantangan tersendiri dalam sistem pengelolaan sampah di Makassar. Dia menyebutkan rata-rata ada sekitar 400 unit armada yang keluar-masuk setiap hari dan beroperasi tanpa henti selama 24 jam.

Namun jumlah itu dinilai belum sebanding dengan volume sampah harian yang mencapai 700 hingga 1.300 ton. Ketika hujan turun, volume sampah melonjak tajam hingga di atas 1.000 ton per hari.

"Sebenarnya, kalau kita lihat dari tugas masing-masing, cukup sudah memadai. Cuma karena kapasitas TPA yang sudah overload, sehingga kami tidak bisa memaksimalkan anggota kami dalam beroperasi," kata Nasrun.

Editorial Team