Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Gorontalo. IDN Times/Elias

Gorontalo, IDN Times - Demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law Cipta kerja di Gorontalo diwarnai kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Bentrokan pada Kamis (8/10/2020), mengakibatkan dua orang dari pihak mahasiswa mengalami luka parah di bagian kepala.

Yulyasa Yustika Soleman, kronolog massa aksi gabungan mengatakan kedua korban tersebut merupakan mahasiswa dari Universitas Ichsan Gorontalo dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.

“Korban aksi tadi ada dua orang, dari Universitas Ichsan dan IAIN Gorontalo,” kata Yulyasa yang akrab disapa Uli saat dihubungi IDN Times via Whatsapp, Kamis malam.

1. Korban cedera akibat lemparan batu

Demonstrasi tolak UU Omnibus Law, Elias/IDN Times

Uli juga menjelaskan bahwa korban bernama Anin mahasiswa IAIN Sultan Amai dan Yusuf Damogalat mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo mengalami luka parah di bagian kepala akibat lemparan batu.

“Sekitar jam 14.11 WITA massa aksi ricuh karena aparat kepolisian lepaskan tembakan gas air mata. Korban kena batu di kepala” jelas Uli.

Data yang dihimpun IDN Times, kedua korban dilarikan ke dua rumah sakit berbeda. Anin dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Multazam dan Yusuf dilarikan ke RS Bunda Kota Gorontalo. Selain itu, tiga mahasiswa lain dari IAIN menderita luka ringan dan seorang terkena peluru karet.

2. Massa terlibat kericuhan di depan kantor DPRD Kota Gorontalo

Editorial Team

EditorElias

Tonton lebih seru di