Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Federasi Rakyat Demokrasi Makassar (Freedom) saat demo peringatan hari sumpah pemuda di Jl Sultan Alauddin Makassar, Selasa (28/10/2025). IDN Times/Darsil Yahya
Federasi Rakyat Demokrasi Makassar (Freedom) saat demo peringatan hari sumpah pemuda di Jl Sultan Alauddin Makassar, Selasa (28/10/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Mahasiswa menolak program MBG karena dianggap tidak efektif dan berbahaya

  • Tuntutan akses pendidikan gratis yang merata bagi seluruh rakyat

  • Tuntutan reformasi total terhadap TNI dan Polri serta penolakan terhadap program MBG

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Tiga kelompok mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar unjuk rasa peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan memblokade jalan provinsi menggunakan truk dan membakar ban bekas di tengah jalan. Aksi ini dilakukan di Jalan Sultan Alauddin, Selasa (28/10/2025) sore, tepatnya di depan Rumah Sakit (RS) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Pantauan di IDN Times di lokasi, tiga massa aksi yaitu; Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Cabang Gowa Raya (Cagora), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa, dan Federasi Rakyat Demokrasi Makassar (Freedom).

Tampak kelompok massa membawa spanduk serta bendera organisasi masing-masing. Akibat dari blokade jalan utama itu, kendaraan yang melintas terjebak macet dan harus putar balik mencari jalur alternatif.

1. Mahasiswa protes keras program MBG

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa saat demo peringatan hari sumpah pemuda di Jl Sultan Alauddin Makassar, Selasa (28/10/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Massa aksi lebih banyak menyoroti program makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai tidak efektif bahkan cenderung membahayakan karena menurut mereka, banyak kasus siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.

"MBG bukan lagi makan bergizi gratis tapi makan beracun gratis," ucap salah satu orator dari HMI Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Cagora.

Jenderal Lapangan HMI Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Cagora, Muhammad Amri mengatakan pelaksanaan program MBG masih perlu dievaluasi secara serius. Pemerintah harus memastikan pelaksanaan program tersebut tepat sasaran dan berkelanjutan.

"Program ini semestinya menjadi langkah konkret untuk menjamin kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, bukan sekadar proyek seremonial yang tidak menyentuh kebutuhan dasar rakyat secara nyata," kata Amri kepada IDN Times.

2. Mahasiswa tuntut pendidikan gratis yang merata

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Cabang Gowa Raya (Cagora) saat demo peringatan hari sumpah pemuda di Jl Sultan Alauddin Makassar, Selasa (28/10/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Tak hanya MBG, Amri juga menyoroti akses pendidikan di Indonesia yang dinilai masih jauh dari kata merata. Olehnya itu, mereka menuntut agar negara mewujudkan aksesibilitas pendidikan yang terbuka bagi seluruh rakyat, tanpa terkendala oleh status sosial maupun kondisi ekonomi.

"Kami mendesak agar pemerintah benar-benar mewujudkan pendidikan gratis di semua tingkatan sebagai bentuk nyata dari amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan tidak seharusnya menjadi barang mewah, tetapi hak fundamental setiap warga negara," tugasnya.

Sementara itu, Jenderal Lapangan PMII Cabang Gowa, Irwanto juga ikut menyoroti program andalan Presiden Prabowo yang dinilai tidak efektif ke penerima manfaat.

"Hentikan program MBG secara total," kata Irwanto.

3. Massa juga tuntut reformasi total TNI dan Polri

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Cabang Gowa Raya (Cagora) saat demo peringatan hari sumpah pemuda di Jl Sultan Alauddin Makassar, Selasa (28/10/2025) / Foto : Darsil Yahya

PMII Cabang Gowa bahkan menyatakan mosi tidak percaya terhadap kebijakan pemerintah yang melanggar prinsip keadilan sosial dan moralitas publik. Irwanto menegaskan bahwa PMII Gowa berdiri di garis rakyat dalam memperjuangkan hak-hak dasar kemanusiaan, pendidikan, dan lingkungan hidup.

"Mengajak seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat sipil untuk bersatu menegakkan demokrasi dan keadilan dan menuntut pemerintah untuk mengembalikan arah pembangunan sesuai amanat konstitusi," tuturnya.

Senada dengan dua jenderal lapangan aksi sebelumnya, Wawan Copel selaku jenderal lapangan dari aliansi Freedom juga turut memprotes program MBG. Menurutnya, program MBG di beberapa daerah ditemukan adanya kualitas makanan yang tidak layak hingga berujung pada keracunan terhadap siswa.

"Penolakan makanan bergizi gratis, karena kami tidak butuh makan gratis tapi kami butuh pendidikan gratis, tegasnya.

Dilain sisi juga, Freedom melihat bagaimana tragedi yang terjadi pada bulan akhir Agustus 2025, kekacauan dimana-mana namun terkesan adanya pembiaran terkait tindakan-tindakan melawan hukum seperti penjarahan, pembakaran gedung dan lain sebagainya.

"Maka dengan itu kami dari Federasi Rakyat Demokrasi Makassar (Freedom) melayangkan tuntutan dengan grand isu reformasi total TNI dan Polri," tandasnya.

Editorial Team