Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullah

Kurang lebih dua bulan sejak dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mulai melakukan pembenahan di sejumlah bidang, termasuk dengan membentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D).
Selama melakukan pembenahan, Nurdin mengkritik banyak hal, termasuk kinerja bawahannya. Mulai dari parkir liar, biang kemacetan, hingga mutasi guru yang berlebihan. Berikut rangkuman IDNtimes:
1. Kritik gedung dan hotel yang tidak mempunyai lahan parkir
Baru tiga hari setelah dilantik, Nurdin Abdullah mengeluhkan adanya gedung pertemuan dan hotel di Makassar yang tidak memiliki lahan parkir untuk tamu. Seperti Gedung IMMIM dan Hotel Horison Makassar.
Menurut Nurdin, kemacetan di Makassar sebagiannya disebabkan karena banyaknya ruas-ruas jalan yang dijadikan lahan parkir ilegal, seperti Jl Jendral Sudirman, Jl AP Pettarani, Jl Sultan Alauddin, dan Jl Urip Sumohardjo.
"Jalan umum tidak boleh digunakan untuk kepentingan korporat," kritiknya setelah meninjau jalan.