Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengecek kesiapan dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengecek kesiapan dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar

Intinya sih...

  • Dapur MBG Rappocini Makassar 2 resmi beroperasi, melayani 1.846 siswa dari SMA Negeri 2 dan SMP Negeri 3.
  • 47 tenaga kerja lokal terlibat dalam dapur ini, dengan shift kerja yang disesuaikan dengan ritme masing-masing.
  • Program MBG telah menjangkau sekitar 15.000 siswa di 200 sekolah, dan Wali Kota Makassar menekankan pengawasan kualitas makanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat terus menjangkau lebih banyak pelajar di Kota Makassar. Dapur MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rappocini 02 resmi beroperasi, Senin (2/6/2025).

Dapur ini melayani 1.846 siswa dari SMA Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Makassar. Dapur yang berlokasi di Jalan Andi Djemma ini dikelola Yayasan Prabu Jaya Berkarya Nusantara dan merupakan titik layanan ke-10 di Makassar.

Kepala SPPG Rappocini 2, Marcella Cindy Leonyta, menyampaikan bahwa distribusi MBG di dapur ini menjangkau 790 siswa dari SMA Negeri 2 dan 1.056 siswa dari SMP Negeri 3 Makassar. Jumlah penerima di SMP menurun karena siswa kelas 9 telah menyelesaikan pendidikan.

"Kami harap semoga dapat menyalurkan MBG tepat waktu dan tanpa masalah, dan bisa secara merata. Hari ini menunya ada nsi putih, protein ayam balado, buah pisang, dan tumis sawi wortel, susu," kata Marcella.

1. Melibatkan tenaga kerja lokal

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengecek kesiapan dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar

Dapur ini melibatkan 47 tenaga kerja lokal, mulai dari persiapan bahan, memasak, distribusi, hingga ompreng makanan. Para relawan dibagi dalam shift untuk menyesuaikan ritme kerja masing-masing.

"Bagian persiapan bahan masuk malam, jam 3 dini hari, yang memasak. Driver dari pagi sampai siang, dan ompreng dari siang sampai sore. Jadi kita jaga agar mereka bekerja seusia ritme masing-masing," kata Marcella.

Tenaga kerja yang terlibat berasal dari warga sekitar Kecamatan Rappocini, termasuk beberapa dari wilayah Kecamatan Mamajang. Pemilihan warga terdekat dimaksudkan untuk menghindari keterlambatan namun tetap dengan sistem kerja yang dibagi dalam beberapa shift.

2. Program MBG telah menjangkau lebih 15.000 siswa

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengecek kesiapan dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menyebutkan bahwa program MBG telah menjangkau sekitar 15.000 siswa. Penerima manfaat tersebar di 200 sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.

"Ini titik dapur yang ke 10. Yang sedang berproses ada Tamalate dan Biringkanaya. Tahun tidak ada total target tapi insyaallah semua pemenuhan secepatnya, secepatnya penerima manfaat," katanya.

3. Munafri minta seluruh SPPG kontrol kualitas makanan

Dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin turut meninjau peluncuran dapur MBG di Rappocini 2. Dia menilai pentingnya pengawasan terhadap kualitas makanan agar sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan anak-anak.

"Kami dari pemerintah meminta kepada seluruh satuan SPPG untuk mengontrol kualitas makanan yang disiapkan di dapur-dapur ini. Karena anak-anak ini adalah generasi masa depan yang harus kita persiapkan dengan baik," kata Munafri.

Munafri berharap agar seluruh dapur MBG dapat berjalan optimal dan berkelanjutan demi mendukung terbentuknya generasi yang sehat dan tangguh. Dia juga mengapresiasi beroperasinya dapur MBG ke-10 di Makassar, serta menilai bahwa proses verifikasi gizi telah mengikuti standar dari Badan Gizi Nasional.

"Ketika dapur ini sudah mampu melakukan distribusi (delivery), artinya sudah melalui tahapan-tahapan yang dipersyaratkan. Kami berharap proses ini benar-benar bisa memenuhi kebutuhan anak-anak sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional," kata Munafri.

Editorial Team