Danny Ingin Buat Dua Kapal Pinisi untuk Wisata Sungai di Makassar

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bakal menambah lagi dua kapal Pinisi. Kapal tersebut akan digunakan untuk mendukung wisata jelajah sungai.
Hal ini disampaikan Danny di sela ritual Annyorong Lopi atau peluncuran kapal baru di Tugu MNEK, Makassar, Senin (11/12/2023). Ritual tersebut merupakan tanda bahwa dua kapal Pinisi yang dikerjakan sebelumnya kini siap berlayar.
"Kami akan bangun dua lagi. Pertama di Jeneberang dan Tallo. Saya akan taruh kapal berikutnya di Sungai Jeneberang dan Tallo," kata Danny dalam sambutannya.
1. Kapal Pinisi akan dibuat untuk mengarungi sungai

Sesuai dengan nama sungai yang dimaksud, maka dua kapal Pinisi itu masing-masing akan diberi nama Jeneberang dan Tallo. Nantinya, kapal-kapal itu akan mengarungi masing-masing sungai tersebut.
"Tamu-tamu kita, baik dari luar negeri akan menikmati dua sungai yang selama ini tidak bisa kita nikmati. Pulau-pulau kita, tidak pernah bisa dinikmati sebelum ada Pinisi," kata Danny.
2. Bisa jadi destinasi wisata sungai sekaligus sejarah

Danny yang ditemui di sela ritual tersebut menjelaskan rencana pembuatan dua kapal itu akan dilelang. Rencana ini masih akan didiskusikan secara teknis untuk desainnya.
Namun yang pasti, Danny ingin agar masyarakat ataupun wisatawan juga bisa menikmati wisata sungai. Pasalnya, dua sungai itu termasuk sungai bersejarah di Makassar.
"Selama ini Sungai Jeneberang tidak bisa kita nikmati, Sungai Tallo cuma kata-kata saja. Sungai Tallo dan Jeneberang yang mempunyai sejarah ditambah oleh Pinisi itu adalah cerita yang luar biasa menjual pariwisata kita terutama pariwisata sejarah," kata Danny.
3. Dua kapal sudah siap berlayar ke Singapura dan Australia

Sementara itu, dua kapal sebelumnya akan digunakan untuk berlayar ke Singapura dan Australia. Dua kapal itu diberi nama Adama dan Tungguma.
"Ada dua, kita akan bikin Sail of Singapore dan Sail of Australia. Kalau Singapura kami sudah berbicara dengan Menteri Singapura yaitu Ketua Perhimpunan Melayu Singapura," kata Danny.
Adapun kapal tersebut dibuat dengan anggaran sekitar Rp7,9 miliar. Kapal ini dikerjakan selama 8 bulan di pelataran Tugu MNEK dekat tak jauh dari anjungan Pantai Losari.