Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. (IDN Times/Asrhawi Muin)
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Intinya sih...

  • Munafri tekankan pentingnya pendidikan untuk redam konflik remaja

  • Penanganan konflik tidak cukup bertumpu pada patroli dan penegakan hukum

  • Gencarkan patroli dan bangun pos pengamanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menyiapkan rencana pembangunan sekolah tingkat SMP baru di Kecamatan Tallo. Hal ini sebagai langkah jangka panjang meredam bentrokan antarkelompok antara warga Kampung Sapiria Kelurahan Lembo, dan Borong Taipa Kelurahan Suangga yang berulang di wilayah tersebut.

Munafri menuturkan kawasan tersebut itu selama ini tidak memiliki fasilitas pendidikan tingkat menengah. Kondisi itu membuat anak-anak dan remaja minim ruang interaksi positif, sehingga lebih mudah terprovokasi dan terseret dalam konflik yang dipicu emosi sesaat.

"Ini adalah salah satu yang perlu kita perjuangkan karena di daerah sini saya lihat tidak ada sekolah-sekolah SMP, tidak ada tempat literasi anak-anak kita," kata Munafri, Jumat (21/11/2025).

1. Munafri tekankan pentingnya pendidikan untuk redam konflik remaja

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Munafri menjelaskan keberadaan sekolah menjadi fondasi penting untuk mendorong aktivitas rutin, menciptakan interaksi sosial yang sehat, serta memberi alternatif kegiatan bagi remaja di luar lingkungan kelompoknya. Menurutnya, pembangunan sekolah akan melengkapi pendekatan keamanan yang saat ini diperketat aparat.

"Di sana kan tidak ada sekolah SMP. Nah itu harus dibangun, karena kalau tidak ada itu, tidak ada interaksi, tidak bisa bonding mereka satu dengan yang lainnya, karena tidak pernah ketemu di satu titik yang bersama. Nah ini yang kita akan coba bangun," kata Munafri.

2. Penanganan konflik tidak cukup bertumpu pada patroli dan penegakan hukum

Ilustrasi Tawuran (Foto: IDN Times)

Rencana tersebut menjadi bagian dari rangkaian strategi pemerintah kota setelah bentrokan berulang antara kelompok pemuda di Sapiria dan Borta Taipa. Peristiwa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir memicu kerusakan rumah warga dan mengganggu aktivitas harian masyarakat.

Pemkot menilai penanganan konflik tidak cukup bertumpu pada patroli dan penegakan hukum. Upaya sosial seperti penyediaan fasilitas pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga pemberdayaan ekonomi akan dijalankan bersamaan.

"Ini masalah yang bisa muncul di mana saja, bukan cuma di Makassar. Karena itu peran masyarakat sangat menentukan untuk membantu kami menyelesaikannya. Kami akan masuk pada pola-pola pemberdayaan warga, termasuk lewat pendidikan formal yang lebih tinggi agar mereka punya modal untuk berkembang," kata Munafri.

3. Gencarkan patroli dan bangun pos pengamanan

Petugas gabungan TNI-Polri bersama Pemkot Makassar menyisir di kawasan Tallo untuk mengamankan senjata pascabentrok antarkelompok, Rabu (19/11/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Munafri memastikan pemerintah kota akan mengawal proses perencanaan sekolah hingga tahap pelaksanaan. Dia menegaskan pembangunan fasilitas pendidikan di kawasan rawan konflik menjadi kebutuhan mendesak agar generasi muda tidak tumbuh dalam lingkungan yang terus dipenuhi ketegangan.

"Kita ingin situasi berjalan baik dan kondusif. Kami akan terus bergerak lewat patroli dan pembangunan pos-pos pengamanan. Tugas kami menjaga agar ruang-ruang aman tersedia, sementara pemerintah dan masyarakat mendorong lebih banyak aktivitas positif di lingkungan," ucapnya.

Polisi sebelumnya menyebut situasi Tallo masih fluktuatif, sehingga pengamanan diperluas lewat patroli jalan kaki, sambang warga, dan penempatan personel Brimob di sejumlah titik.

Editorial Team