Cari Wifi untuk Kuliah Online, Mahasiswa di Pinrang Tewas Kecelakaan

Peristiwa nahas itu, kata Aliem, terjadi pada Kamis (2/4) lalu. Informasi yang dia terima dari mahasiswa lain sekaligus rekan dekat korban, Munawarrah saat itu hendak mengikuti sistem kuliah daring.

Kuliah online dilakukan sebagai bentuk implementasi dari anjuran pemerintah terhadap peserta didik. Mereka diwajibkan tidak menerapkan kuliah tatap muka untuk mencegah penularan wabah virus corona.

"Anjuran kita kan tidak ada libur, selama pandemi ini tetap berlangsung perkuliahan. Hanya digantikan dengan kuliah online. Kan anak ini pulang di kampungnya (Pinrang) tidak ada jaringan internet, nah untuk bisa kuliah harus mencari jaringan internet," ucap Aliem.

Sesaat sebelum perkuliahan dimulai, dijelaskan Aliem, mahasiswa semester dua itu hendak mengambil perlengkapan di rumah keluarganya di desa yang berbeda dengan tempat tinggalnya.

Alat kelengkapan kuliah itu disimpan korban di rumah keluarganya karena di rumahnya, di Desa Ulu Saddang, Dusun Bone, Kecamatan Lembang, Pinrang, jaringan internet belum begitu memadai.

"Sayangnya di perjalanan, ternyata anak ini mengalami kecelakaan. Roknya itu kata teman-temannya masuk di terali motor, di situlah terjadi kecelakaan. Tapi untuk lebih dari itu kita tidak bisa gambarkan sedetail itu," ungkap Aliem.

Korban, lanjut Aliem, sempat diberikan pertolongan pertama oleh warga. Namun dalam perjalanan ke puskesmas setempat, korban disebutkan telah meninggal dunia. Aliem menyatakan belasungkawa atas berpulangnya salah satu mahasiswanya.

Pihak kampus, menurut Aliem, sebenarnya telah mengimbau kepada mahasiswa agar tetap berada di Makassar sementara waktu sembari menunggu situasi membaik dan tetap mengikuti perkuliahan online.

Namun, karena hanya sebatas imbauan, sejumlah mahasiswa ternyata memilih untuk kembali ke kampung halaman. Dengan tinggal sementara di Makassar, imbuh Aliem, seluruh sistem perkuliahan jika terjadi kendala, bisa langsung dikonsultasikan.

"Kita lakukan kebijakan jika misalnya ada mahasiswa di kampung yang jaringan internetnya susah, misalnya tugas-tugasnya bisa menyusul dikumpulkan. Tetapi kan ini sudah ajal apapun dan siapapun pasti mengalami," pungkas Aliem.