Camat di Makassar Diperiksa Polisi Terkait Pengadaan Kontainer

Selama diperiksa, Syahruddin mengaku hanya ditanya tentang kontainer Makassar Recover tersebut. Dia pun hanya menjelaskan apa yang ditanyakan kepadanya.

Syahruddin menyebutkan bahwa di wilayahnya masih ada dua kontainer yang belum rampung. Namun prosesnya sisa menunggu administrasi pencairan pembayaran saja sedangkan fisiknya sudah selesai.

“Hanya itu saya sampaikan yang ditanyakan. Sekitar 30 menit diperiksa. Saya kira aman karena saya sampaikan semua kondisinya di Kecamatan Rappocini,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku terkejut saat menerima informasi mengenai pemanggilan camat-camat tersebut. Beberapa hari lalu, dia menerima informasi tersebut dari pihak kepolisian.

"Kontainer itu kan belum selesai. Saya juga kaget ada pemeriksaan. Biasanya itu pemeriksaan ada kalau sudah selesai," kata Danny.

Walau pemeriksaan itu diduga karena ada indikasi korupsi, namun Danny enggan mengira-ngira. Yang jelas dia mempersilakan kepolisian untuk menjalankan tugasnya.

"Semua dapat panggilan. Kalau klarifikasi, oke. Kalau mau periksa, silakan, tidak ada masalah," katanya.

Kontainer tersebut merupakan salah satu bagian dari program penanganan COVID-19 Pemkot Makassar yang bertajuk Makassar Recover. Kontainer tersebut berfungsi sebagai Recover Center atau semacam posko yang ditempatkan masing-masing 1 unit di 153 kelurahan.

Belakangan, kontainer tersebut justru tidak berfungsi sebagaimana tujuan awalnya. Beberapa malah terbengkalai bahkan ada yang mengganggu estetika kota karena ditempatkan di titik yang tidak ideal seperti di bahu jalan.

Karena tak kunjung difungsikan, kontainer tersebut akhirnya malah akan dialihfungsikan sebagai posko siaga bencana.