Kondisi Gedung DPRD Kota Makassar yang terbakar saat kerusuhan 29 Agustus 2025, Selasa (16/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Adapun rincian penetapan 53 tersangka, yaitu:
- Kantor DPRD Provinsi Sulsel (14 orang):
RN (19), RHM (22), MIS (17), RND (21), MR (20), AFJ (23), SNK (22), AFR (20), MRD (18), MRZ (20), MHS (21), AMM (22), MAR (21), AY (23).
- Kejati Sulsel (2 orang): MRS (20), NYG (20).
- Pos Lantas Polrestabes Makassar (Fly Over dan Alauddin) serta Kantor DPRD Kota Makassar (18 orang): MYR (31), AG (30), GSL (18), MAP (20), ASW (18), MS (23), FTR (16), MAF (16), RMT (19), RIP (18), AND (16), MG (16), MAP (18), MI (22), FDL (18), MAY (16), IA (16), HSR (22).
- Pelaku Hasutan via Media Sosial (1 orang): ZM (22).
- Pencurian di Kantor DPRD Kota Makassar (4 orang): HAH (27), RJ (31), AFR (37), MA (28).
- Kekerasan Depan Kampus UMI (3 orang): ARJ (15), MRS (20), MRP (12).
- Pencurian Mesin ATM Bank Sulselbar di Kantor DPRD Kota Makassar (10 orang): MRS (19), ARM (23), MNB (19), MAH (26), MJ (28), WS (23), MAH (23), IKW (16), MCA (17), MAG (42).
- Kantor DPRD Kota Palopo (2 orang): FNK (25), MA (23).
Para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal pidana, antara lain: Pasal 187 KUHP subs, Pasal 170 KUHP subs, Pasal 406 KUHP jo Pasal 64 KUHP jo Pasal 55–56 KUHP (pembakaran dan pengerusakan), serta Pasal 363 KUHP (pencurian dengan pemberatan), Pasal 480 KUHP (penadahan), Pasal 45a ayat (2) UU ITE (ujaran kebencian), UU Perlindungan Anak (bagi pelaku anak di bawah umur).