Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251218_172402.jpg
Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Intinya sih...

  • Stok beras cukup untuk 7 bulan kebutuhan masyarakat Sulsel

  • Harga beras relatif stabil, berkontribusi pada deflasi sebesar minus 0,7 persen

  • Bulog juga siapkan stok kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, stok beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat aman. Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi, menyebutkan stok beras saat ini mencapai 586 ribu ton, cukup untuk kebutuhan rutin selama sekitar lima tahun.

"Bulog dalam rangka menghadapi kegiatan Hari Besar Keagamaan Natal dan Tahun Baru memastikan cadangan stok beras Alhamdulillah boleh dikatakan sangat aman, karena saat ini stok yang tersedia mencapai 586 ribu ton," kata Fahrurozi di kantornya, Jumat (19/12/2025).

Untuk keperluan rutin, termasuk penyaluran bantuan pangan dan SPHP, stok beras yang tersedia cukup memadai. Dengan jumlah tersebut, persediaan dapat bertahan hingga 58 bulan atau sekitar lima tahun, tergolong durasi yang cukup panjang.

1. Stok masih mampu bertahan sekitar 7 bulan

Ilustrasi beras (ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama)

Berdasarkan konsumsi beras per kapita di Sulsel yang mencapai sekitar 101 kilogram per tahun, kebutuhan masyarakat setiap bulannya dapat diperkirakan. Dengan jumlah penduduk sekitar 9,5 juta jiwa, stok beras yang tersedia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat selama tujuh bulan.

"Dengan perhitungan tersebut, stok yang ada masih mampu bertahan sekitar 7 bulan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Sulawesi Selatan yang diperkirakan berjumlah 9,5 juta jiwa,"  kata Fahrurozi.

2. Harga beras tergolong relatif stabil

Ilustrasi beras yang dijual ke pasar. IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Kondisi harga beras saat ini tergolong relatif stabil. Menjelang Natal dan Tahun Baru, tren harga menunjukkan kestabilan yang serupa, menandakan pasokan beras masih terkendali.

"Inflasi pada dua bulan terakhir, Oktober dan November, menunjukkan bahwa beras turut berkontribusi dalam deflasi," kata Fahrurozi. 

Beras tercatat berkontribusi pada deflasi sebesar minus 0,7 persen, menunjukkan perannya yang cukup signifikan dalam mengendalikan inflasi di Sulsel. Kondisi ini terlihat dari stabilnya inflasi pada Oktober dan November, sementara Desember menjadi periode penentuan berikutnya.

"Semoga di Desember ini tidak ada gejolak harga yang begitu besar. Karena itu diharapkan inflasi up to date dapat tetap terkendali sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Fahrurozi.

3. Bulog siapkan stok pokok kebutuhan selain beras

Ilustrasi Bulog Sulselbar. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Selain beras, Bulog juga menyiapkan stok kebutuhan pokok lainnya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan persediaan yang cukup, masyarakat dapat tetap tenang karena stok pangan dijaga agar selalu tersedia.

"Selain beras, juga tersedia stok minyak goreng dan gula. Oleh karena itu, untuk kesiapan Natal dan Tahun Baru, tidak terdapat isu terkait ketersediaan stok," kata Fahrurozi.

Editorial Team