BTN Kodam 3 Makassar Terendam Banjir, 21 KK Terpaksa Mengungsi
Makassar, IDN Times - Banjir melanda pemukiman warga di BTN Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), usai diguyur hujan beberapa hari terakhir.
Tinggi air di wilayah ini mencapai lutut orang dewasa, bahkan akibat banjir tersebut, puluhan kepala keluarga telah mengungsi di dua lokasi, yakni di Kantor Kelurahan Katimbang dan Masjid Nurul Ikhlas BTN Kodam 3.
1. Warga mengungsi
Koordinator Carester Tamalanrea-Biringkanaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Dedy Ahmad mengatakan, sudah ada 21 kepala keluarga yang megungsi akibat banjir di BTN Kodam 3, Kelurahan Katimbang.
"Ada 14 kepala keluarga yang mengungsi di kantor lurah, kalau perumahan yang di sini di masjid, ada sekitar 7 kepala keluarga," ucap Dedy Ahmad kepada awak media, Jumat (20/12/2024).
2. Puluhan rumah terdampak banjir
Sementara jumlah rumah yang terendam banjir, Dedy mengaku masih melakukan pendataan. Namun diperkiran sudah ada puluhan rumah warga yang terdampak.
"Untuk saat ini, air semakin naik ini, semoga tidak hujan di wilayah Kabupaten Maros.Tapi kalau hujan di Kabupaten Maros, pasti ini air naik terus," tuturnya.
Dedy juga menyebut, pihaknya menyediakan 2 perahu karet untuk proses evakuasi warga dengan 25 personel yang siaga 24 jam di lokasi.
"Hujan diperkirakan sampai tanggal 22, tapi kita diminta sampai tangal 26 Desember (2024)," pungkasnya.
3. Ketinggian banjir bisa sampai 2 meter
Sementara itu, salah satu korban banjir, Baharuddin mengatakan, jika hujan terus terjadi maka ketinggian air bisa mencapai sekitar 2 meter.
"Kalau di saat ini sampai lutut," ucapnya.
Baharuddin menyebut, air yang mengenai isi rumahnya sudah terjadi sejak Kamis (19/12/2023) malam.
"Mulai naik tadi malam, karena hujan jadi naik terus debit air banjirnya. Ini rumah sudah kosong, barang semua sudah diamankan," ujar Baharuddin.
Penyebab banjir yang merendam wilayah ini, juga diperparah oleh buruknya saluran drainase, ditambah dengan meluapnya sungai yang tidak jauh dari pemukiman warga akibat pendangkalan.
