Makassar, IDN Times - Suasana haru terlihat saat prosesi pemakaman Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar di Taman Makam Siri’ Na Pesse Sudiang, Jalan Dg. Ramang, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Minggu (24/11/2024) pagi.
Pihak keluarga merasa sangat kehilangan sosok Kompol Anumerta Ryanto Ulil yang dikenal sebagai sosok yang punya integritas, rajin beribadah, dan penyayang keluarga. Kepergiannya kini hanya meninggalkan duka mendalam.
Brigjen Elphis Marah-Kecewa Kompol Ulil Tewas Ditembak Sesama Polisi

Intinya sih...
- Paman almarhum, Brigjen TNI Elphis Rudy merasa marah dan kecewa karena kehilangan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.
- Keluarga sangat sedih dan marah karena almarhum tewas di tangan rekannya sesama polisi.
- Brigjen TNI Elphis Rudy merasa bangga karena keponakannya gugur dengan memegang teguh integritasnya sebagai aparat penegak hukum.
1. Kehilangan aset negara
Paman almarhum, Brigadir Jenderal TNI Elphis Rudy dalam sambutannya di lokasi pemakaman mengaku sangat marah dan kecewa kehilangan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.
"Pada hari ini kami melepas anak keponakan kami ke kehadirat tuhan yang maha esa, kami tidak bisa mengungkapkan rasa sedih juga marah dan kecewa," ucap Elphis Rudy dengan nada suara sedikit bergetar.
Menurut Elphis, kepergian keponakannya dengan cara tragis, membuat semua pihak keluarga sangat sedih. Sebab Kompol Anumerta Ryanto adalah harapan keluarga dan aset negara.
"Kami semua sedih karena kehilangan harapan kami, saya juga yakin polri kehilangan aset yang berharga, negara ini kehilangan aset yang berharga, kami sangat sedih, ujarnya.
2. Sesalkan keponakannya ditembak sesama polisi
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan), ini juga menyebut kemarahan pihak keluarga karena almarhum tewas di tangan rekannya sesama polisi.
"Kami juga sangat marah dan kecewa. Marah karena ternyata kalau seandainya ananda Ryan mungkin gugur dalam melaksanakan tugas menghadapi secara langsung pelanggar hukum, mungkin marah kami tidak seperti ini," tuturnya sambil menahan tangis.
"Namun ia gugur di tempat yang seharusnya dia merasa aman dan nyaman di sana, dalam arti di Polres (Solok Selatan) seharusnya sangat aman, sehingga ia tidak waspada, sama sekali tidak. Aduhh..(sambil menghela napas)," sambungnya.
3. Bangga melihat almarhum memegang teguh prinsip dan integritasnya
Kendati demikian, Jenderal TNI Bintang Satu itu merasa bangga karena keponakannya gugur dengan memegang teguh integritasnya sebagai aparat penegak hukum
"Namun, izin bapak Kapolda kami juga sangat bangga karena ananda Ryan masih tetap memegang teguh prinsip dan integritasnya. Saya yakin kami semua sangat ikhlas, kami pasrah, kami diajarkan untuk mengampuni," tandasnya.