Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulsel Menurun

Ilustrasi pengangguran. Dok. Istimewa/IDN Times

Makassar, IDN Times - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Selatan sebesar 4,19%pada Agustus 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Angka itu menurun dibandingkan Agustus 2023, dengan TPT 4,33%.

"TPT hasil Sakernas Agustus 2024 sebesar 4,19 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar empat orang penganggur," dikutip dari berita resmi statistik BPS Sulsel, Jumat (8/11/2024).

Pengangguran adalah penduduk tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha; atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Selama enam tahun terakhir, terjadi kenaikan TPT saat awal pandemi Covid-19 (Agustus 2020). Kemudian TPT menunjukkan tren menurun hingga Agustus 2024.

1. TPT lebih tinggi pada tamatan pendidikan menengah ke atas

Salah satu tenaga kerja di pabrik kaca PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. (IDN Times/Dhana Kencana)

Pada Agustus 2024, TPT laki-laki sebesar 3,76 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,85 persen. TPT laki-laki turun dibandingkan Agustus 2023 sebesar 0,64 persen poin, sedangkan TPT perempuan naik sebesar dan 0,61 persen poin.

Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (6,20 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (2,44 persen). Dibandingkan Agustus 2023, TPT perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,03 persen poin dan 0,35 persen poin.

Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT menurut pendididikan tertinggi yang ditamatkan menunjukkan TPT penduduk tamatan pendidikan menengah ke Atas (Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Diploma I/II/III, dan Diploma IV, S1, S2, S3) dari Agustus 2019 sampai dengan Agustus 2024 menujukkan pola selalu lebih tinggi dibanding TPT penduduk tamatan pendidikan dasar ke bawah (SD ke bawah dan Sekolah Menengah Pertama). Pada Agustus 2024, TPT tamatan Diploma I/II/III merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 9,01 persen. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 1,65 persen.

2. Jumlah angkatan kerja meningkat 191,21 ribu orang dalam satu tahun

Ilustrasi tenaga kerja konstruksi di IKN. (Dok. Kementerian PUPR)

Penduduk usia kerja di Sulsel pada Agustus 2024 sebanyak 7,25 juta orang, naik sebanyak 102,18 ribu orang dibandingkan Agustus 2023. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 4,89 juta orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 2,37 juta orang.

Penduduk usia kerja (PUK) merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Sulawesi Selatan.

Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 terdiri dari 4,68 juta orang penduduk bekerja dan 204,76 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2023, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 191,21 ribu orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 189,95 ribu orang, sementara pengangguran meningkat sebanyak 1,26 ribu orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan sejak Agustus 2019 sampai dengan Agustus 2024. TPAK pada Agustus 2024 sebesar 67,38 persen, naik 1,71 persen poin dibanding Agustus 2023. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah.

Berdasarkan jenis kelamin, pada Agustus 2024, TPAK laki-laki sebesar 82,52 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 52,68 persen. Dibandingkan Agustus 2023, TPAK laki-laki dan perempuan mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,30 persen poin dan 3,06 persen poin.

3. Tiga lapangan usaha paling banyak menyerap tenaga kerja

Ilustrasi tenaga kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir. Untuk melihat struktur penduduk bekerja maka perlu diperhatikan karakteristiknya. Karakteristik penduduk bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan usaha, status pekerjaan, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja selama seminggu terakhir.

Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan usaha dapat menggambarkan struktur tenaga kerja di pasar kerja. Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 35,40 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,17 persen; serta Industri Pengolahan sebesar 8,54 persen.

Dibandingkan Agustus 2023, sebagian besar lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja. Tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (63,40 ribu orang); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (47,05 ribu orang); dan Jasa Lainnya (17,72 ribu orang).

Pada Agustus 2024, penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai,
yaitu sebesar 35,85 persen, sementara yang paling sedikit berstatus pekerja bebas di
pertanian, yaitu sebesar 2,92 persen. Dibandingkan Agustus 2023, status pekerjaan yang
mengalami peningkatan terbesar adalah buruh/karyawan/pegawai sebesar 1,69 persen poin. Sementara itu, untuk status pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar terdapat pada status berusaha sendiri sebesar 1,99 persen poin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us