Para pencari kerja melihat lowongan pekerjaan pada kegiatan job fair di Universitas Muhammadiyah Mataram, Sabtu (9/8/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Dari total angkatan kerja tersebut, 4,76 juta orang telah bekerja dan 208,95 ribu orang masih menganggur. Secara sederhana, dari setiap 100 angkatan kerja, ada sekitar empat orang yang belum mendapatkan pekerjaan.
Meski demikian, BPS menilai situasi ketenagakerjaan Sulsel relatif stabil. Peningkatan jumlah penduduk bekerja lebih besar dibanding kenaikan pengangguran. Ini menunjukkan pasar kerja masih cukup dinamis.
Berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki mencapai 4,39 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan 3,92 persen. Berdasarkan tingkat pendidikan, lulusan SMA menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi, yaitu 7,22 persen. Disusul oleh lulusan perguruan tinggi (S1–S3) sebesar 6,54 persen, dan SMK sebesar 6,17 persen. Sementara tingkat pengangguran terendah tercatat pada lulusan SD ke bawah yang hanya 1,19 persen.
Data ini juga memperlihatkan tren yang konsisten dalam dua tahun terakhir, di mana pengangguran didominasi oleh lulusan SMA. Pada Agustus 2025, 41,88 persen dari total penganggur di Sulsel adalah lulusan SMA.