Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BP3MI Sulut Tunggu KBRI Soal Kepulangan Jenazah Marco dari Kamboja

Ibadah penghiburan jenazah Marco Tirayoh di rumah keluarga di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi, Minut, Sulawesi Utara. Dok. Keluarga
Intinya sih...
  • Marco Tirayoh ditemukan tewas di jalanan Phnom Penh, Kamboja
  • Kepala BP3MI Sulut masih menunggu kabar dari KBRI Kamboja terkait penyelidikan perusahaan yang mempekerjakan Marco.
  • Jenazah Marco akan dipulangkan setelah hasil penyelidikan pihak kepolisian, meski keluarga mengalami kendala biaya pulang.

Manado, IDN Times – Sudah seminggu lebih warga negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Utara, Marco Tirayoh, ditemukan meninggal di jalanan Phnom Penh, Kamboja. Hingga saat ini, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulut juga masih menunggu kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.

Kepala BP3MI Sulut, Hendra Makalalag, mengatakan bahwa KBRI di Kamboja masih menyelidiki perusahaan yang mempekerjakan Marco “Posisinya sekarang kami masih menunggu hasil penelusuran KBRI,” ucap Hendra, Minggu (12/1/2025).

1.Butuh waktu 1 bulan

Pekerja Migran Ilegal, Marco Tirajoh, yang ditemukan meninggal dunia di Kamboja, Kamis (2/1/2025). IDNTimes/HO keluarga Marco Tirajoh

Hendra menyebut, penyelidikan KBRI biasanya membutuhkan waktu 3-4 minggu. Untuk itu, ia meminta keluarga bersabar.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Marco bekerja sebagai admin di sebuah perusahaan selama satu tahun terakhir. Ia diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

“Tapi untuk penyebab pastinya masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian di sana,” tambah Hendra.

2.Siagakan 1 buah ambulans

Jenazah Marco Tirajoh ditemukan di jalanan Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, Kamis (2/1/2025). IDNTimes/HO keluarga Marco Tirajoh

Meski memakan waktu cukup lama, Hendra memastikan jenazah Marco akan dipulangkan. Bahkan, pihaknya juga sudah menyiagakan satu unit ambulans.

“Jadi ketika tiba di Manado bisa digunakan untuk mengantar jenazah yang bersangkutan dan keluarganya,” sambung Hendra.

Marco merupakan WNI asal Sulut ke-2 yang dilaporkan meninggal pada 2024. Pada tahun yang sama, BP3MI Sulut berhasil memulangkan 46 pekerja migran Indonesia (PMI) illegal dari Kamboja.

3.Keluarga buka donasi

Pengumpulan uang donasi. (pexel/Liza Summer)

Di sisi lain, keluarga menyebut kepulangan jenazah Marco terkendala biaya besar. Keluarga tak menyebut nominal, namun mereka membuka donasi yang disebarkan melalui media sosial.

Kakak Marco, Lidya Tirayoh, membenarkan hal tersebut. Ia mengaku pihak keluarga sudah tak mau memusingkan penyebab kematian Marco.

“Yang penting adik kami bisa pulang,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Savi
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Savi
EditorSavi
Follow Us