BMKG: Peringatan Dini Banjir Pesisir di Sulsel, Warga Diminta Waspada

- BMKG Maritim Paotere Makassar keluarkan peringatan dini banjir pesisir di Sulawesi Selatan, berlaku 8-11 Februari 2025.
- Banjir pesisir dipicu oleh pasang maksimum akibat fase Bulan Purnama dan potensi hujan lebat di sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan.
- Fenomena ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sektor pelabuhan, pemukiman, perikanan, dan tambak garam. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Makassar, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Paotere Makassar mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah Sulawesi Selatan.
Peringatan ini berlaku mulai 8 Februari 2025 pukul 15.00 WITA hingga 11 Februari 2025 pukul 22.00 WITA.
1. Penyebab dan Wilayah Terdampak

Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, Muhammad Fuad Islami, menjelaskan bahwa banjir pesisir ini dipicu oleh pasang maksimum akibat fase Bulan Purnama pada 12 Februari 2025 pukul 18.00–21.00 WITA.
Kondisi ini diperparah dengan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan.
“Pasang maksimum ini berpotensi menyebabkan banjir pesisir di beberapa daerah, seperti Pesisir Kabupaten Pinrang, Pesisir Kabupaten Maros," ujarnya, Minggu (9/2/2025).
"Pesisir Kota Parepare, Pesisir Kota Makassar, Pesisir Kabupaten Barru, Pesisir Kabupaten Takalar, serta Pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,” tambah Fuad.
2. Dampak terhadap Aktivitas Masyarakat

Fenomena ini, kata Fuad, dapat berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat yang tinggal dan bekerja di sekitar pesisir.
Beberapa sektor yang berpotensi terganggu antara lain aktivitas bongkar muat di pelabuhan, pemukiman di kawasan pesisir, serta sektor perikanan dan tambak garam.
“Banjir pesisir bisa menyebabkan genangan di kawasan pelabuhan dan tambak, (sehingga masyarakat yang bergantung pada sektor ini perlu meningkatkan kewaspadaan),” ungkapnya.
3. Imbauan BMKG kepada Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang berada di daerah terdampak, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan dampak banjir pesisir.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca maritim terbaru dari BMKG dan segera mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi risiko kerugian akibat banjir pesisir ini,” tandasnya.
Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan menghindari aktivitas di sekitar pesisir saat air pasang maksimum terjadi.
BMKG juga menyarankan agar nelayan dan pekerja di sektor maritim memperhatikan pembaruan informasi cuaca untuk keselamatan mereka.