Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyeubt angin kencang yang merusak ratusan rumah di Kabupaten Gowa pada Senin (6/10/2025) dipicu oleh pembentukan awan badai jenis cumulonimbus.
Staf Prakirawan BMKG Sulsel, Farid menjelaskan bahwa fenomena tersebut umumnya terjadi pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Seperti yang saat ini sedang berlangsung di wilayah Sulsel.
“Berdasarkan laporan yang kami terima dari BPBD, kejadian itu memang terjadi kemarin sekitar pukul 3 sore di Kecamatan Bontomarannu, Bajeng, dan Pallangga. Angin kencang tersebut diakibatkan oleh awan badai atau yang dikenal dengan nama cumulonimbus,” ujar Farid kepada IDN Times, Rabu (8/10/2025).
Farid menambahkan, berdasarkan hasil analisis, angin yang melanda Gowa tidak termasuk badai tropis karena durasinya singkat. Namun, bila disertai pusaran, maka fenomena tersebut dapat disebut sebagai angin puting beliung.
“Kalau anginnya berputar disebut puting beliung, kalau tidak, kita sebut angin kencang atau angin badai lokal. Angin ini bersumber dari awan cumulonimbus yang umurnya tidak lama, berbeda dengan badai tropis yang bisa terjadi berhari-hari seperti di Filipina,” terangnya.