Bertarung di Pilkada Makassar, None Dapat Restu Syahrul Yasin Limpo

27 Des 2019, 15:38 WIB

Irman Yasin Limpo. IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Irman Yasin Limpo mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan restu dari sang kakak, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk mencalonkan diri pada pemilihan wali kota Makassar tahun 2020. Namun restu itu disebut bersifat personal, bukan dalam kapasitas Syahrul sebagai Menteri Pertanian.

None -sapaan Irman- menjelaskan soal hubungannya dengan Syahrul, pada uji kompetensi bakal calon kepala daerah yang digelar Partai Golkar Makassar, Jumat (27/12). Dia kini tengah bersaing dengan sejumlah kandidat untuk mendapat dukungan parpol pada pencalonan di pilkada Makassar.

"Saya tidak direstui Mentan, karena Mentan tidak punya hak. Saya direstui Syahrul, kalau itu insya Allah," kata None di hadapan tim pakar pada uji kompetensi yang digelar Golkar Sulsel di Hotel Singgasana Makassar, Jumat (27/12).

1. None mengaku maju di pilkada atas permintaan SYL

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

None, yang saat ini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulsel, mengaku SYL ikut mendorongnya maju di Pilkada Makassar 2020. Dorongan itu seiring dengan niatnya secara pribadi yang memang ingin bertarung.

Lebih lanjut, None menyebut SYL sebagai kiblatnya dalam berpolitik. Namun dia menegaskan bahwa keputusan akhir mencalonkan diri di pilkada ada pada dirinya sendiri.

"Saya disuruh maju, dan banyak yang menjadi saksi. Pak Syahrul mengatakan bahwa passion-mu di politik. Berhenti jadi pekerja, sekarang berubah jadi pemimpin," ucap None.

2. None enggan dikaitkan dengan jabatan Mentan

Irman Yasin Limpo (empat dari kiri) mengikuti uji kompetensi kandidat kepala daerah di Partai Golkar Sulsel. IDN Times/Aan Pranata

Tim pakar Golkar Sulsel sempat menanyakan soal pengaruh kedekatan None dengan Mentan terhadap peluangnya di pilkada. Namun None menegaskan bahwa dia dan SYL berhubungan secara pribadi, bukan karena jabatannya.

None pun mengaku bahwa di sisi lain, dia ingin maju di pilkada untuk lepas dari bayang-bayang SYL, yang dua periode sebagai gubernur di Sulsel.

"Waktu saya menyatakan maju, (SYL) belum jadi menteri. Jadi tidak ada hubungannya," None menjelaskan.

3. Tren survei jadi pertimbangan

Ilustrasi surat suara pilkada. IDN Times/Sukma Shakti

Jelang pencalonan di Pilkada Makassar pada Juni 2020, None mengaku belum pernah menggelar survei untuk mengukur peluangnya sebagai kandidat. Dia baru akan menurunkan timnya dalam beberapa pekan ke depan. Dari sana kemudian bisa kelihatan popularitas maupun tingkat keterpilihan atau elektabilitasnya di masyarakat.

Namun, alih-alih mengukur angka, None merasa survei tersebut hanya sebatas untuk mengetahui tren peluangnya.

"Kalau (tren) naik, saya sisa memperbesar energi saja. Apakah modal kapital, kapabilitas, atau yang lain. Saya takut kalau trennya turun."