Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1000994214.jpg
Bus sekolah listrik terparkir di kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar. (Dok. Pemkot Makassar)

Intinya sih...

  • Bus listrik beroperasi setiap hari sekolah, mengurangi beban biaya transportasi keluarga dan kemacetan.

  • Koridor bus sekolah dirancang sesuai jalur strategis dan jangkauan ke sekolah anak dari keluarga kurang mampu.

  • Tersedia dalam lima koridor layanan yang menjangkau banyak sekolah di Makassar, membantu mobilitas pelajar.

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar mulai mengoperasikan bus sekolah listrik gratis yang melayani pelajar di lima koridor. Layanan ini disiapkan untuk mendukung mobilitas ribuan pelajar, mulai tingkat TK, SD, SMP hingga para guru di berbagai wilayah kota.

Bus sekolah listrik ini disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar sebagai bagian dari program Makassar MULIA. Program ini membawa visi kota yang menekankan keunggulan, inklusivitas, keamanan, dan keberlanjutan.

Kepala Bidang Angkutan Umum Dishub Makassar, Jusman, menyebut layanan bus sekolah gratis ini ditujukan untuk mendukung mobilitas pelajar di Makassar. Sarana transportasi yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan diharapkan bisa membantu mereka berangkat dan pulang sekolah tanpa hambatan.

"Dalam mewujudkan Makassar Mulia, ada lima koridor bus sekolah mendukung layanan pendidikan melalui bus sekolah. Saat ini sudah tersedia lima koridor utama yang melayani rute strategis di berbagai wilayah," kata Jusman, Selasa (15/7/2025).

1. Beroperasi setiap hari sekolah

( Ilustrasi bus sekolah gratis) IDN Times/Istimewa

Jusman mengatakan bus listrik ini beroperasi rutin setiap hari sekolah. Jadwal perjalanan diatur menyesuaikan jam masuk dan pulang pelajar.

"Harapannya program ini bisa membantu mengurangi beban biaya transportasi keluarga, mengurai kemacetan, dan mendukung penggunaan kendaraan rendah emisi," katanya.

Informasi jadwal operasional dan titik naik bus sekolah dapat diperoleh dengan menghubungi Dinas Perhubungan Kota Makassar atau melalui kanal resmi Pemkot. Orang tua dan pihak sekolah diimbau memanfaatkan fasilitas ini agar proses belajar mengajar berjalan lebih tertib dan aman.

"Menyediakan layanan transportasi sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Ini bentuk dukungan pemerintah terhadap pendidikan inklusif dan pengentasan kemiskinan," kata Jusman.

2. Koridor bus sekolah dirancang sesuai jalur strategis

Ilustrasi bus sekolah. Dok.IDN Times/Istimewa

Dishub Makassar merancang koridor layanan dengan mempertimbangkan jalur strategis, lebar jalan, dan jangkauan ke sekolah-sekolah yang banyak diakses anak dari keluarga kurang mampu. Orang tua diimbau memanfaatkan fasilitas ini secara optimal.

"Kami memastikan daerah yang dilalui memiliki dimensi jalan yang cukup untuk dilalui bus sekolah, jarak tempuh yang wajar, dan dapat menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu," kata Jusman.

3. Tersedia dalam lima koridor layanan

( Ilustrasi bus sekolah gratis) IDN Times/Istimewa

Lima koridor bus sekolah gratis di Makassar mencakup rute yang tersebar di beberapa wilayah kota. Koridor 1 melayani rute Terminal Daya - Karebosi. Rute ini menjangkau 16 sekolah dengan jalur melalui Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Gunung Bawakaraeng, Jalan RA Kartini, Kajaolalido, hingga Jalan Ince Nurdin.

Koridor 2 beroperasi di rute Terminal Malengkeri - Karebosi dan melayani 26 sekolah. Bus melalui Jalan Syekh Yusuf, BTN Minasaupa, Jalan Talasalapang, Jalan Sultan Alauddin, Jalan Tata Raya, Jalan Abdul Kadir, sampai ke Karebosi.

Koridor 3 melayani rute Terminal Daya - Untia dengan cakupan 5 sekolah. Rute ini melewati Jalan Kapasa Raya, Jalan Bonto Jai, Jalan Prof Ir Sutami, terowongan, dan Jalan Salodong.

Koridor 4 menghubungkan kawasan Antang ke Karebosi dan menjangkau 20 sekolah. Bus melalui jalur Antang, Jalan Malengkeri, Jalan Sultan Alauddin, Jalan Pettarani, hingga tiba di Karebosi.

Koridor 5 beroperasi dari Panakkukang menuju Karebosi dengan melayani 12 sekolah. Rute dimulai dari Jalan Toddopuli, Jalan Meranti, Jalan Pandang Raya, Jalan Boulevard, Jalan Adhyaksa Baru, Jalan Prof Basalamah, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Bandang, dan berakhir di Karebosi.

Editorial Team