Makassar, IDN Times - Diskresi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Mas Guntur Laupe yang melarang aksi demonstrasi di daerahnya hingga pelantikan presiden, menuai beragam tanggapan negatif. Teranyar, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin menyebut kebijakan tersebut sebagai kesalahan fatal.
Presiden BEM Unhas Abdul Fatir Kasim mengatakan, salah satu kesalahan Kapolda adalah mengeluarkan diskresi di waktu yang tidak tepat. Saat ini masyarakat tengah ramai menyuarakan kritik terhadap pemerintah dan DPR. Sehingga larangan berdemonstrasi menuai kecaman di mana-mana.
"Timing-nya tidak tepat. Hasil yang diharapkan hadir adalah mahasiswa tidak turun aksi, tapi justru memprovokasi mahasiswa untuk turun aksi dengan larangannya itu," kata Fatir kepada IDN Times di Makassar, Rabu (16/10).