Makassar, IDN Times - Masih meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat sejumlah relawan turut mengambil langkah penanganan. Salah satunya dengan menyiapkan lokasi isolasi terpusat.
Sejumlah relawan yang terdiri dari dokter dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia, mengalihfungsikan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) di Jalan Moha Lasuloro No 59, Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, sebagai kawasan isolasi COVID-19.
Dokter Hisbullah selaku pembina relawan mengatakan kasus COVID-19 di Sulsel terus meningkat dan sempat mencapai lebih dari 1.000 kasus per hari. Dengan kondisi itu, pasien positif harus diisolasi secepatnya supaya tidak lagi menulari orang lain.
Sayangnya, rumah sakit rujukan COVID-19 hanya diprioritaskan bagi pasien bergejala berat. Sementara ada pasien tanpa gejala dan bergejala ringan yang umumnya hanya isolasi di rumah. Belum lagi kalau kondisi untuk isolasi di rumah tidak memungkinkan atau kondisinya justru semakin parah.
"Karena isolasi mandiri di rumah itu kan kadang-kadang dia berat baru ke rumah sakit. Kalau di dalam satu kawasan kan dia tidak menulari orang lain. Kita juga mudah memantau. Kalau ada misalnya perburukan, kita sudah punya kriteria bahwa ini harus segera ke rumah sakit atau kasih obat," kata dr Hisbullah saat dihubungi IDN Times via telepon, Minggu (25/7/2021).