Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad. (Dok. Istimewa)
Ketua Bawaslu Bulukumba, Bakri Abubakar, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk menerima saran dan masukan dari masyarakat. Ia menekankan, meski tahun 2025 tidak ada tahapan pemilu, eksistensi Bawaslu untuk menegakkan demokrasi harus tetap berjalan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
Dalam sambutannya, Saiful Jihad menekankan pentingnya peran Bawaslu pada masa pasca-pemilu sebagai garda terdepan dalam memberikan pendidikan demokrasi. Ia menyampaikan bahwa ruang kosong yang ada setelah selesainya seluruh tahapan pemilu adalah momen penting bagi penyelenggara pemilu, utamanya Bawaslu untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi di tengah masyarakat.
"Melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan pemilih, dan partisipasi publik. kita sedang menyiapkan ladang demokrasi. Ketika tahapan pemilu berikutnya dimulai, kita berharap bisa memanen hasilnya, masyarakat yang sadar, partisipatif, dan bertanggung jawab secara demokratis,” jelas Saiful Jihad.
Saiful juga menitipkan pesan kepada Taufan Pawe agar aspirasi Bawaslu terkait dukungan anggaran dan keberpihakan politik dapat dibawa ke tingkat pusat. "Kegiatan pasca pemilu bukan pelengkap, tetapi bagian penting dari proses demokrasi. Kami berharap Bapak Taufan Pawe bersama rekan-rekan di DPR RI, khususnya di Komisi II, dapat memperjuangkan alokasi anggaran dan dukungan kebijakan untuk memperkuat kerja-kerja Bawaslu di fase ini.”