Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Keluarga korban membawa serta kedua jenazah menuju Kantor Pelayan Polres Mimika untuk membuat laporan dan meminta pelaku segera ditangkap, Selasa (2/12/2025). (IDN Times/Endy Langobelen)
Keluarga korban membawa serta kedua jenazah menuju Kantor Pelayan Polres Mimika untuk membuat laporan dan meminta pelaku segera ditangkap, Selasa (2/12/2025). (IDN Times/Endy Langobelen)

Timika, IDN Times – Puluhan warga yang merupakan keluarga dan kerabat dua korban pembunuhan di Kabupaten Mimika mendatangi Kantor Pelayanan Polres Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Papua Tengah, pada Selasa (2/12/2025) malam. Mereka menuntut proses hukum atas tewasnya dua pria yang ditemukan di lokasi berbeda dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Rombongan tiba sekitar pukul 21.00 WIT setelah melakukan konvoi dari RSUD Mimika menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Dua ambulans yang mengangkut jenazah masing-masing korban diparkir tepat di depan gerbang Polres Mimika. Setibanya di lokasi, massa memblokade dua jalur Jalan Cenderawasih sebagai bentuk protes sekaligus dukungan moral untuk keluarga korban.

Korban pertama, Bonesius Gaitian (46), ditemukan tak bernyawa dengan kepala terpenggal di Jalan Raya SP9, Distrik Iwaka. Sementara korban kedua, Jesy Kaimudin (48), ditemukan dengan sejumlah luka bacok di jalan belakang Keuskupan Timika yang tembus ke Jalan Poros SP2–Irigasi, Distrik Mimika Baru, pada Selasa siang.

Di tengah suasana yang memanas, beberapa warga melontarkan teriakan protes lantaran tidak menerima kondisi kedua korban. Namun situasi perlahan mereda setelah tokoh masyarakat dan aparat kepolisian menenangkan massa.

Perwakilan keluarga kemudian masuk ke ruang pelayanan Polres Mimika untuk membuat laporan resmi. Wakil Kepala Suku Aru Kabupaten Mimika, Hariyanto Laelaen, mengatakan kedatangan mereka bertujuan memastikan proses hukum dijalankan.

“Kita datang untuk buat laporan polisi. Setelah itu baru kita antar jenazah ke rumah duka masing-masing,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa jenazah Bonesius akan dibawa ke rumah duka di SP3, sementara jenazah Jesy rencananya disemayamkan di Sam Ratulangi. Hariyanto meminta kepolisian memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini.

“Saya sudah sampaikan ke polisi bahwa proses hukum harus berjalan sesuai aturan. Dan saya minta ada atensi dari Pak Kapolres untuk segera menangkap pelakunya,” tegasnya.

Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Rian Oktaria, membenarkan bahwa keluarga korban datang untuk menyampaikan aspirasi sekaligus membuat laporan. “Tujuan pihak keluarga adalah menyampaikan aspirasi dan membuat laporan polisi. Setelah itu mereka pulang ke rumah duka karena jenazah akan dikebumikan,” jelasnya.

Rian menambahkan, keluarga juga meminta kepastian mengenai masa depan anak dan istri salah satu korban yang merupakan tulang punggung keluarga. “Yang meninggal ini kepala keluarga, jadi mereka minta jaminan untuk anak-anak, istrinya, dan adik perempuannya. Itu permintaan dari kedua keluarga korban,” ujarnya.

Selain itu, keluarga mendesak agar polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan tersebut. Usai membuat laporan, massa membubarkan diri dan kembali ke rumah duka masing-masing untuk persiapan pemakaman.

Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan terhadap dua kasus pembunuhan itu masih berlangsung. Polisi belum mengumumkan identitas pelaku maupun dugaan motif pembunuhan.

Editorial Team