Baru Dilantik, Amran Canangkan Sekolah Unggulan KKSS Senilai Rp3,4 M

- Sekolah unggulan KKSS dibangun di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
- Konsep kepemilikan berbasis saham oleh anggota KKSS menjadi inovasi baru dalam pengelolaan program organisasi kekerabatan.
- Sekolah ini akan mengusung nilai-nilai budaya Bugis-Makassar seperti mapaccing, sipatokkong, dan mabbulo sipeppa.
Makassar, IDN Times - Hari pertama menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) periode 2025–2030, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman langsung mengumumkan program prioritasnya. Program tersebut yakni peluncuran sekolah unggulan KKSS dengan anggaran awal sebesar Rp3,4 miliar.
Pengumuman itu disampaikan Amran dalam konferensi pers usai penutupan Musyawarah Besar (Mubes) XII KKSS di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Jumat (11/4/2025). Program ini juga dipaparkan Amran saat penyampaian visi misi.
“Detik ini, jam 5.24 sore hari Jumat dimulai sekarang. Dananya sudah ada Rp3,4 miliar dari rencana Rp4 miliar," kata Amran.
1. Tanpa panitia, langsung eksekusi

Langkah cepat ini menuai apresiasi dari peserta Mubes dan komunitas KKSS, terutama kalangan pengusaha dan akademisi yang selama ini mendorong kontribusi nyata organisasi dalam pembangunan sumber daya manusia. Amran menegaskan akan bergerak cepat untuk membangun sekolah tersebut.
"Itulah saudagar, bergerak cepat. Tidak ada panitianya. Langsung kita tunjuk direkturnya, Prof Murtir Jeddawi. Jadi, dilantik, pidato, dimulai,” kata Amran.
Amran menekankan bahwa inisiatif ini tidak menunggu struktur panitia formal. Menurutnya, niat baik dan kemauan untuk langsung bertindak jauh lebih penting.
“Kalau mau berbuat, lihat yang paling bermanfaat. Tujuan hidup adalah beriman dan bermanfaat,” ucapnya.
2. Konsep kepemilikan berbasis saham anggota KKSS

Sekolah unggulan tersebut akan dibangun di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Sekolah ini mengusung konsep kepemilikan berbasis saham oleh anggota KKSS.
Konsep kepemilikan berbasis saham ini menjadi inovasi baru dalam pengelolaan program organisasi kekerabatan. Amran menegaskan setiap kontribusi dana akan dicatat sebagai kepemilikan yang sah, dan pemilik saham berhak menerima keuntungan jika sekolah tersebut menghasilkan profit di masa depan.
“Ini dalam bentuk saham. Sahamnya (penyumbang) bisa diwariskan sampai ke anak cucu," katanya.
Jika sekolah ini menghasilkan keuntungan, maka akan kembali ke pemilik saham. Amran mengatakan saham untuk sekolah ini boleh dijual, tapi aturannya harus ke sesama warga KKSS.
"Jadi, tidak boleh dijual ke luar," katanya.
3. Bakal jadi pusat pembentukan generasi baru warga Sulsel

Amran berharap sekolah unggulan ini nantinya akan menjadi pusat pembentukan generasi baru warga Sulsel. Tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kuat dalam karakter dan budaya.
Dia menegaskan, sekolah ini akan mengusung nilai-nilai budaya Bugis-Makassar seperti mapaccing, sipatokkong, dan mabbulo sipeppa.
“Filosofi Bugis tidak boleh ditinggalkan. Ini harus diwariskan dari generasi ke generasi agar menjadi obor di tengah masyarakat,” katanya.