Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali. (Dok. Humas Pemkab Selayar)
BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, memantau sebagian warga masih bertahan di lokasi pengungsian pascagempa M 7,4 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).
Selayar merupakan daerah terdekat dengan titik gempa, sehingga jadi salah satu daerah terdampak parah. Menurut perkiraan awal, ada sekitar 3.900 warga, terutama di wilayah pulau terluar, yang mengungsi. Selain karena rumahnya rusak, warga yang mengungsi mengkhawatirkan gempa susulan.
"Kita belum tahu apakah sudah ada yang kembali atau belum, tapi informasinya sementara sebagian besar di sana masih ada di lokasi pengungsian," kata Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar saat dihubungi IDN Times, Kamis (16/12/2021).
Bupati Selayar Basli Ali berkunjung ke lokasi terdampak di Kecamatan Pasilambena, Rabu (15/12/2021). Dia meninjau dampak gempa serta menemui warganya di tenda-tenda pengungsian.
Kepada Bupati, ada warga yang berkeluh kesah terkait nasib keluarganya, menyusul tempat tinggal yang rata dengan tanah akibat gempa. Bupati menyatakan pemerintah akan memperhatikan warga, namun yang terpenting adalah keamanan mereka.
"Sabar, yang terpenting dulu bagaimana warga semua selamat dan sehat, kita sama berdoa kondisi ini cepat berlalu," kata Bupati.
Bupati memastikan kebutuhan warganya selama di pengungsian terpenuhi. Saat ini bantuan logistik tengah dalam perjalanan menuju daerah terluar tersebut.
"Kalau ada kebutuhan seperti beras, gula, teh atau lainnya minta saja ke kepala desa, sebelum bantuan dari kabupaten tiba," katanya.