Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times / Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan duka cita atas bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua. Dalam peristiwa tersebut, delapan warga asal Sulawesi Selatan dilaporkan meninggal dan dua lainnnya dinyatakan hilang.

“Kita sampaikan bela sungkawa yang mendalam, khususnya atas meninggalnya masyarakat kita. Saya hari ini baru dapat laporan ada delapan warga Sulsel, dan dua sementara dicari,” kata Nurdin di Makassar, Selasa (19/3).

1. Pemprov Sulsel belum terima laporan soal identitas korban

Dok. BNPB

Gubernur Nurdin mengatakan, laporan yang dia terima baru sebatas jumlah warga Sulsel yang jadi korban pada bencana banjir Papua. Sedangkan informasi yang lebih detil, termasuk identitas para korban, belum diterima.

Pemerintah Provinsi, kata Nurdin, akan terus memantau perkembangan terakhir dan data terbaru dari Papua. Termasuk soal kemungkinan adanya korban lain akibat musibah itu.

2. Tenaga bantuan segera dikirim ke Papua

Twitter/@KSPgoid

Pemprov Sulsel merespons bencana banjir Sentani dengan mengupayakan pengiriman bantuan ke lokasi. Pemerintah berencana mengirimkan bantuan tenaga berupa tim SAR, tenaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta tenaga medis.

Nurdin menyatakan pihaknya juga akan mengirimkan bantuan logistik untuk meringankan penderitaan korban. Belum dipastikan berapa banyak dan jenis bantuan yang akan dilepas.

“Tidak mungkin kita berangkat ke sana dengan tangan kosong,” ucapnya.

3. Banjir merenggut 79 jiwa

Dok. BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (18/3) pukul 15/00 WIB mencatat, banjir di Sentani, Jayapura, menyebabkan 79 orang meninggal. Sebanyak 72 di antaranya teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sedangkan sisanya di Kota Jayapura.

Selain itu, 43 orang belum ditemukan. Sejauh ini, 4.728 orang mengungsi pada enam titik pos penampungan. Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.

Banjir menyebabkan rumah rusak berat 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani 211 unit. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.

Editorial Team