Banjir dan Longsor Manado, 33 Kelurahan Terdampak, 6 Orang Meninggal

Enam orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor tersebar di sejumlah wilayah di Manado. Di Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal Dua sebanyak tiga orang meninggal, masing-masing Fani Poluan (50), Arni Laurens (44), dan Celsi (8).

Lalu di Kelurahan Paal 4 satu orang meninggal yaitu Iptu Kifni Kawulur (48). Dua orang korban lainnya yaitu Meiny Pondaag (62) di Lorong Cempaka Jalan Sea Kelurahan Malalayang Barat, dan San Hasan (30) yang hingga kini belum ditemukan.

Sembilan kecamatan di Kota Manado terdampak banjir dan tanah longsor. Rinciannya, Kecamatan Singkil (5 kelurahan), Kecamatan Tuminting (5 kelurahan), Kecamatan Bunaken (1 kelurahan), Kecamatan Paal Dua (6 kelurahan), Kecamatan Tikala (4 kelurahan), Kecamatan Wenang (2 kelurahan), Kecamatan Sario (3 kelurahan), Kecamatan Malalayang 4 kelurahan), dan Kecamatan Wanea (3 kelurahan).

Hingga Mingga hari ini, proses evakuasi korban terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado masih terus dilakukan BPBD Sulut, Badan SAR, TNI, kepolisian, BPBD Manadi, dan masyarakat sekitar.

Hujan deras yang mengguyur Manado sejak Jumat, 15 Januari lalu, merendam pemukiman warga. Wilayah awal terdampak antara lain di Kecamatan Malalayang, Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Wenang dan Kecamatan Bunaken.

BPBD Manado mengingatkan masyarakat agar tetap mewaspadai potensi banjir yang diikuti tanah longsor. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan peringatan hujan deras dan cuaca ekstrem di beberapa daerah Sulawesi Utara pada Minggu, 17 Januari tengah malam.