Banjir Bandang dan Longsor di Luwu, 7 Warga Meninggal Dunia

Makassar, IDN Times - Sebanyak 7 warga meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (3/5/2024). Korban meninggal ini tepatnya di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong.
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Dia pun telah menginstruksikan kepala OPD terkait untuk turun langsung menangani kondisi pasca bencana, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan jajaran Forkopimda.
"Atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Sulsel kami menyampaikan turut berduka cita atas apa yang menimpa saudara-saudara kita di Kabupaten Luwu," kata Bahtiar.
1. Longsor terjadi setelah hujan deras semalaman

Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, hujan deras terus mengguyur wilayah Kecamatan Latimojong sejak Kamis (2/5/2024) pukul 20.00 WITA.
Hal ini membuat tanah di lereng gunung di Kecamatan Latimojong menjadi rapuh karena intensitas hujan yang deras. Pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 04.00 WITA, tanah longsor terjadi.
2. Sebanyak 6 rumah warga tertimbun

Sebanyak 6 rumah warga juga tertimbun material longsor di Desa Pajang dan 7 warga meninggal dunia di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong.
"Kalau ini 6 KK rumahnya tertimbun tapi orangnya selamat, ini di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong dan sebagian warga mengungsi 60 KK," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulsel, Amson Padolo.
Adapun warga Desa Buntu Sarek yang meninggal dunia yaitu Rumpak (97), Jatima (55), Rima (84), Muhammad Misdar (29), Mawi (57), Sukma (9), dan Kapila (84). Kemudian, warga Desa Pajang yang rumahnya tertimbun yaitu Hayani (55), Anwar (50), Marija (70), Mashar (50), Pahrum (48) dan Edi Gasalba (35).
3. Akses jalan terputus dan infrastruktur rusak

Selain itu, longsor juga mengakibatkan akses jalan menuju Kecamatan Latimojong tidak bisa dilalui dan kerusakan infrastruktur. Beberapa infrastruktur jalan dan jembatan rusak, hingga lahan pertanian dan kebun, serta empang terendam banjir.
"Tim BPBD, Tagana dan personil lainnya sudah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan," kata Amson.