Timika, IDN Times – Di tengah keterbatasan fasilitas dan belum adanya skate park resmi di Timika, dua atlet muda dari Papua Tengah berhasil mengukir prestasi membanggakan di ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat. Mereka membawa pulang dua medali perak dari kategori Best Trick.
Al-baits dan Abdi Manaf, dua skateboarder yang tergabung dalam Komisi Indonesia Skateboard (KIS) Mimika, sukses mengharumkan nama Papua Tengah di tengah persaingan ketat dari 16 provinsi.
“Puji Tuhan yang kita dapat adalah dua kelas, di mana dua kelas ini diperebutkan oleh 16 provinsi,” kata Jamez Alfero Tambunan, Ketua Ignora Komisi Indonesia Skateboard Mimika, saat diwawancarai via telepon, Kamis (31/7/2025) malam.
Al-baits menyabet medali perak di kelas Best Trick Park U-15, sementara Abdi Manaf meraih perak di kategori Best Trick Downledge. Keduanya merupakan anak-anak kelahiran Timika.
Jamez menjelaskan, dari total 15 kelas yang dipertandingkan di Fornas, tim Papua Tengah hanya mengikuti enam kelas, yaitu Run Open Street, Run Open Park/Ramp, Beginner Street Run, Game of Skate, Best Trick Downledge, Best Trick Park U-15, dan Best Trick Banks.
Sebanyak 13 orang diberangkatkan untuk mewakili Papua Tengah, terdiri atas sembilan atlet dan empat ofisial.
Kesembilan atlet tersebut adalah Al-baits, Abdi Manaf, Ryand Eka, Mahmiluddin, Solinus Magai, Tarmizi Latuapo, Mitra Yarangga, Bagas Putra Hasri, dan Juhadi.
Sementara empat ofisial yang mendampingi adalah Jamez A. Tambunan (pelatih sekaligus manajer tim), Rahmita Rumbou (official leader), Ishak Mandobar, dan Ahmad Jafar.
Meski tidak seluruh atlet berdomisili di Timika saat ini, semangat dan kecintaan terhadap tanah kelahiran tetap mewarnai gaya bermain mereka.
“Persiapan kami memang mempersiapkan segalanya dengan baik di Timika, dan beberapa rekan yang lahir besar di Timika kebetulan merantau di Bali,” ujarnya.
Sebagian besar latihan dilakukan di lokasi seadanya, seperti kawasan Pasar Sentral Timika, karena belum adanya skate park resmi. Sementara empat atlet yang berdomisili di Bali berlatih di skate park Kuta dan sejumlah tempat representatif lainnya.
“Saya memang ada harapan bagi teman-teman yang di Bali, di mana mereka latihan setiap harinya di skate park. Sedangkan di Timika, hanya ada spot-spot yang menyerupai obstacle skate park,” kata Jamez.
Strategi itu terbukti berhasil. Atlet-atlet yang kini berdomisili di Bali namun berasal dari Timika menjadi kekuatan utama Papua Tengah. Mereka menopang kekuatan tim dalam menghadapi kompetisi yang digelar di fasilitas berstandar nasional.